Sabtu, Juli 5, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Gapoktan Tani

Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

smardheatul by smardheatul
25 Februari 2022
in Gapoktan Tani
0
Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

Ketua Kelompok Tani Garam "Sarining Segara", Mangku Rena saat memproduksi garam. (ANTARA)

0
SHARES
41
VIEWS

Semarapura – Petani garam tradisional di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali, anggota kelompok tani garam “Sarining Segara”, menginginkan bantuan akses pasar agar produk mereka dapat diserap lebih baik.

“Kami sangat menginginkan bantuan akses pasar. Jika ada pasar, generasi muda di sini pasti tertarik menjadi petani garam,” kata Mangku Rena, ketua kelompok tani garam “Sarining Segara” di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Kamis.

RELATED POSTS

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

Harapan itu disampaikan Mangku Rena dalam acara penyerapan aspirasi atau reses yang digelar oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Made Mangku Pastika beserta tim.

Menurutnya, meski garam Kusamba terkenal di luar negeri dengan cita rasa yang khas dan teknik pengolahan yang unik, namun kenyataannya tidak berbanding lurus dengan akses pasar dan kesejahteraan petani lokal.

Dalam keadaan normal, satu kelompok tani garam yang beranggotakan 18 orang bisa menghasilkan 6 ton garam dalam sebulan. Namun, hanya sekitar satu ton yang diserap, dibeli Pemkab Klungkung.

Selain itu, sekitar 1,2 ton baru-baru ini dikirim ke Surabaya, Jawa Timur dan sebagian kecil untuk memenuhi pasar lokal.

Baca Juga : Puluhan Petani Berjalan Kaki Dari Cisolok Sukabumi – Istana Negara, Tuntut Keadilan

Mangku Rena menambahkan, pembatasan akses pasar juga menyebabkan penurunan jumlah petani garam tradisional di Kusamba yang sebelumnya 100 menjadi 18.

“Untuk memenuhi permintaan pasar tradisional, petani garam Kusamba juga menghadapi tantangan meningkatnya garam oplosan di pasar tradisional dengan nama garam Kusamba,” ujarnya dalam acara yang dipandu oleh staf ahli I Nyoman Wiratmaja dan Ketut Ngastawa itu.

Garam oplosan ini dijual dengan harga lebih murah. Garam tersebut didatangkan dari Madura kemudian diproses dengan proses kering dan lebih singkat.

Untuk pemasaran garam Kusamba, lanjut Mangku Rena, ia juga terkendala pengaturan kadar yodium minimal 30 ppm.

“Tentunya garam yang kita hasilkan sudah mengandung yodium, hanya saja masih di bawah 30 ppm,” ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Garam “Sarining Segara” Mangku Rena bersama anggota kelompok saat menerima bingkisan sembako dari Ketut Ngastawa dan I Nyoman Wiratmaja selaku staf ahli dari anggota DPD Made Mangku Pastika. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Meski dalam surat edaran Gubernur Bali Wayan Koster tidak menyebut yodium dalam produk garam tradisional, Mangku Rena mengatakan, dalam praktiknya, petani takut menjual garam jika kandungan yodiumnya rendah.

“Ke depan, BPOM pasti akan mengkaji ulang dan mempertanyakan kandungan yodium dalam produksi. Ini juga menjadi kendala bagi petani garam tradisional kita. Kami berharap secepatnya ada titik temu untuk masalah ini,” ujarnya.

Selain pembatasan pasar, petani garam terpaksa menimbun hasil produksinya untuk bertahan hidup. Dalam setahun, petani garam hanya bisa berproduksi efektif selama enam bulan, karena saat musim hujan, produksi otomatis berhenti.

Baca Juga : Harga Pupuk Melonjak, Petani Bondowoso Dapat Hadiah Istimewa Awal 2022

Sementara itu, Made Mangku Pastika mengatakan pihaknya sengaja berdialog dengan kelompok tani garam “Sarining Segara” untuk memahami tantangan yang dihadapi petani garam tradisional di kawasan Kusamba Kabupaten Klungkung.

“Sayang sekali petani garam kita sudah bekerja setengah mati tanpa menikmati harga yang wajar dan produknya belum terserap dengan baik. Padahal, produksi garam tradisional Kusamba sudah sangat terkenal di luar negeri,” ujarnya.

Mengenai kandungan yodium yang harus terkandung dalam garam tradisional, Pastika berjanji akan berkomunikasi dengan pihak terkait seperti BPOM dan pemerintah daerah agar secepatnya mencapai titik temu.

“Terkait dengan fenomena garam oplosan yang mengatasnamakan garam Kusamba, sebenarnya masih bisa dipersoalkan secara hukum dan dilakukan penindakan karena garam Kusamba sekarang sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis,” kata mantan gubernur Bali itu dua kali.

Continue Reading
Tags: BaliKelompok Tani GaramKusambaPetani GaramSarining Segara
ShareTweetSendShare
smardheatul

smardheatul

Related Posts

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

by smardheatul
29 Juni 2022
0

infomitratani.com - Petani lada hitam didorong untuk mengembangkan usahanya dan mengekspor hasil produksinya. Hal ini diwujudkan melalui Desa Devisa Klaster...

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

by smardheatul
24 Maret 2022
0

AMUNTAI - Saat ini baru sebagian areal pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memasuki...

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

by smardheatul
17 Maret 2022
0

Banyuwangi - Kelompok Tani (Poktan) Sari Tani di Dusun Pancursari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, membantah keluhan petani yang harus membayar...

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

by admin infomitratani
11 Februari 2022
0

Pangandaran - Kementerian Pertanian merealisasikan program embung untuk Kelompok Tani Giri Mulya di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa...

Puluhan Petani Berjalan Kaki Dari Cisolok Sukabumi – Istana Negara, Tuntut Keadilan

Puluhan Petani Berjalan Kaki Dari Cisolok Sukabumi – Istana Negara, Tuntut Keadilan

by admin infomitratani
27 Januari 2022
0

Sukabumi - Kecewa, puluhan warga yang mewakili warga Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sujabumi, membawa spanduk menuntut keadilan atas...

Next Post
Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz