SIMALUNGUN – Kalangan petani di Nagori Purwodadi dan Huta Bagasan, Nagori Talun Madear, Kecamatan Pematangbandar, Kabupaten Simalungun, mengeluh karena tanaman padi mereka rusak akibat diserang hama tikus. Bahkan akibat serangan hama pengerat tersebut, petani yang bersumber air dari irigasi javakolonisasi tersebut terancam gagal panen total.
Kepada Waspada.id, Kamis (09/09/2021), salah seorang petani setempat, Tulo Suriyanto, 60, mengatakan serangan hama tikus memang belum merusak secara total tanaman padi petani, namun hampir dipastikan petani bakal terancam gagal panen apabila tidak segera diatasi. Dikatakannya, tanaman padi mereka saat ini sudah berumur sekitar dua bulan, bahkan bulir padinya sudah mulai keluar.
“Sawah saya seluas 34 rante, semuanya saya tanam padi. Namun dari itu semua sudah sekitar 50 persen rusak dimakan tikus,” ujar Tulo.
Menurutnya, upaya mengatasi serangan hama tikus tersebut telah banyak dilakukan petani, mulai memasang plastik dibenteng-benteng sawah, kemudian memberi umpan beracun, memasang karbet, kapur barus dan lainnya sudah dilakukan, tetapi serangan hama yang paling ditakuti petani itu sepertinya tidak berkurang.
“Yang pastinya kami bingung, entah apa yang harus kami lakukan untuk menyelamatkan padi kami dari serangan tikus. Padahal satu-satunya mata pencaharian kami hanya mengharapkan dari hasil sawah,” ucap Tulo sedih.
Di sisi lain, petani sangat kecewa terhadap UPT Dinas Pertanian Kecamatan Pematangbandar dan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang tidak peka terhadap keluhan dan masalah petani.
Menurut petani, sejak awal UPT Dinas Pertanian dan PPL setempat tidak pernah turun ke lapangan, bertemu petani. Begitupun terhadap sistem pola tanam serentak, tidak pernah dimusyawarahkan, sehingga sistem pola tanam serentak tidak berjalan sama sekali.
“Jujur, kalau ditanya soal keberadaan Dinas Pertanian dan PPL, justru kami tidak pernah tau apa manfaatnya bagi kami petani. Jangankan Dinas Pertanian, PPL saja gak pernah turun ke petani,” tambah Tulo dengan nada kecewa.
Begitupun, petani sangat mengharapkan adanya perhatian pemerintah daerah, paling tidak memberi solusi menyikapi kerugian yang dialami petani akibat hama tikus yang membuat mereka gagal panen.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Ruslan Sitepu, saat dihubungi melalui selularnya, Kamis (8/9) sekira pukul 16.30 juga tidak berhasil, sehingga tidak dapat diketahui langkah apa yang akan dilakukan dinas terkait dalam mengatasi serangan hama tikus tersebut.
sumber : waspada.id