Jumat, Mei 9, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Gapoktan Tani

Duta Petani Milenial Kementan bertani sejak usia 22 tahun

admin infomitratani by admin infomitratani
2 Maret 2021
in Gapoktan Tani
0
Duta Petani Milenial Kementan bertani sejak usia 22 tahun

Ketum Duta Petani Milenial Kementan Sandi Octa Susila (Foto: Tangkapan layar website)

0
SHARES
31
VIEWS

Bandung – Jawa Barat memiliki salah satu putra kebanggaannya yang saat ini duduk sebagai Ketua Umum Duta Petani Milenial Kementrian Pertanian (Kementan) RI. Adalah Sandi Octa Susila, pria kelahiran Kabupaten Cianjur yang mulai menapaki jejak sebagai petani enam tahun lalu saat berusia 22 tahun dan masih duduk di bangku kuliah semester lima Institut Pertanian Bogor (IPB).

Diusianya sekarang yaitu 28 tahun, Sandi telah mengelola 120 hektare tanah pertanian dan menjadi penggerak dari 385 petani. Selama lima tahun tersebut, ia pun mendirikan perusahaan Mitra Tani Parahyangan yang bergerak di sektor holtikultura. Tak cukup sampai di situ, pada 2020 ia menorehkan prestasi sebagai penerima Kick Andy Heroes.

RELATED POSTS

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

“Dalam kurun waktu satu tahun diamanahkan menjadi petani milenial untuk memberikan resonansi. Usaha yang saya bangun sudah berjalan lima tahun memulai di tahun 2015 pada saat itu saya sedang semester lima di Institut Pertanian Bogor,” ujar Sandi dalam webinar Jabar Digital Service “Petani Milenial, Wajah Baru Petani Milenial Masa Kini” secara virtual, belum lama ini.

“Saya rasa kalau bicara mengenai petani milenial sebetulnya dalam UU ada batasan umur. Dikatakan milenial saat usia 17-39 tahun. Ketika kita disebut petani milenial tentu memiliki keakraban dengan komunikasi media dan teknologi digital,” tambah Sandi.

Di bawah perusahaan yang ia bangun, Sandi menargetkan pangsa pasar dari modern market seperti mall, hotel dan restoran. “Saat ini market kita ada di Bogor dan kita ekspansi ke Jawa Tengah kita coba gandeng petani Brebes lalu kita pasarkan ke industri-industri besar,” katanya.

Lebih lanjut, dalam merintis usahanya sebagai petani milenial, Sandi belajar membuat strategi bisnis berkelanjutan. “Inilah yang saya buat (strategi bisnis) dari data, segmentasi pasar, target klien, posisi produk, create a superteam, dan technology aware,” ujarnya.

Dia mengatakan, pendidikannya di IPB banyak membantu dalam memulai usaha pertanian. Perihal data, ia banyak belajar saat kuliah. “IPB memperkuat data itu semua, orientasi pada sciene. Bagaimana ke depan dan optimalisasi teknologi pada pertanian,” ujarnya.

Sandi pun membuat catatan bagi penerus petani milenial di Jawa Barat, bahwa menurutnya petani milenial harus berhati-hati pada idealism above consumer. “Apa itu? kita terlalu idealisme. Terlalu banyak idealisasi menciptakan produk untuk kemanfaatan konsumen, tetapi lupa bahwa ada tiga hal yang paling penting yaitu great attitude (etika saat berkomunikasi) baik dalam bernegosiasi, mengajak, dan komunikasi bisnis,” jelasnya.

Selain itu, ada pula usaha dalam membentuk service excellence (pelayanan kepada konsumen), lalu hal penting yang pada akhirnya menciptakan cooperation yang baik (jalin kerjasama yang baik). Perihal teknologi yang biasa dikaitkan dengan generasi milenial, Sandi bercerita bahwa ia tak pernah membayangkan akan memiliki aplikasi sendiri dalam pertaniannya.

“Dulu tidak pernah bermimpi saya memiliki aplikasi dengan biaya yang mahal itu, akhirnya kita bekerja sama dengan Kedai Sayur Indonesia Sinergi Tani Indonesia. Hari ini kita sudah meluncurkan aplikasi sayuran di cianjur dan beberapa wilayah terbatas. Bicara kolaborasi jadi hal yang wajib. Saya menggunakan big data, kalau dulu 8 hektar saya harus keliling, sekarang tinggal buka laptop dan masuk ke dashboard untuk memantau kegiatan,” ungkapnya.

Dia pun mengatakan, saat ini sudah saatnya untuk menghentikan pemikiran konservatif mengenai petani yang kumuh atau tidak bonafit. Ada banyak potensi pertanian yang bisa dilirik para milenial sebut saja sektor pangan, perkebunan (karet, kelapa), kehutanan, peternakan hingga perikanan.

“Ketika tidak yakin, ini ada salah satu alternatif solusi yaitu perdagangan produk pertanian. Bisa mulai berdagang produk pertanian dengan menjadi distributor,” imbuhnya.

Sandi pun turut mendukung gerakan 5000 petani milenial Jawa Barat. “Saat ini sedang inventarisasi lahan yang tidak digunakan. Arah petani milenial Jabar ke peternakan (sapi dan domba), perkebunan (barista), kehutanan (madu dan porang), tanaman pangan (jagung), dan holtikultura (sayuran yang banyak diminati),” pungkasnya.

sumber : detiknews

Tags: Bandungduta petani milenialKementan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

by smardheatul
29 Juni 2022
0

infomitratani.com - Petani lada hitam didorong untuk mengembangkan usahanya dan mengekspor hasil produksinya. Hal ini diwujudkan melalui Desa Devisa Klaster...

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

by smardheatul
24 Maret 2022
0

AMUNTAI - Saat ini baru sebagian areal pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memasuki...

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

by smardheatul
17 Maret 2022
0

Banyuwangi - Kelompok Tani (Poktan) Sari Tani di Dusun Pancursari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, membantah keluhan petani yang harus membayar...

Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

by smardheatul
25 Februari 2022
0

Semarapura - Petani garam tradisional di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali, anggota kelompok tani garam "Sarining Segara", menginginkan bantuan akses...

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

by admin infomitratani
11 Februari 2022
0

Pangandaran - Kementerian Pertanian merealisasikan program embung untuk Kelompok Tani Giri Mulya di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa...

Next Post
Akibat banjir di Kab Subang puluhan ribu ha gagal panen

Akibat banjir di Kab Subang puluhan ribu ha gagal panen

Nilai Tukar Petani Turun 0,15 Persen

Nilai Tukar Petani Turun 0,15 Persen

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
new follow-up comments
    guest


    guest

    0 Comments
    Oldest
    Newest Most Voted
    Inline Feedbacks
    View all comments

    Paling Terpopuler

    • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Empat teknik mengelola hara padi sawah

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    Feed Twitter Infomitratani

    © Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • Homepages
      • Homepage Layout 1
      • Homepage Layout 2
    • National

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    wpDiscuz