Kamis, Juni 12, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Gapoktan Tani

Serikat petani keluhkan rendahnya harga cabai hingga kemangi

admin infomitratani by admin infomitratani
3 September 2021
in Gapoktan Tani
0
Serikat petani keluhkan rendahnya harga cabai hingga kemangi

Sugeng, petani di Dusun Krajan, Desa Birowo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, memanen dini buah cabai rawit miliknya yang masih hijau, Kamis (25/2/2021). Petani cabai rawit di Blitar Selatan, sentra penghasil cabai, ramai-ramai memanen dini cabai rawit mereka demi harga yang sedang tinggi.

0
SHARES
51
VIEWS

JAKARTA – Serikat Petani Indonesia (SPI) mengeluhkan rendahnya sejumlah harga komoditas pangan di tingkat petani.

Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Agus Ruli Ardiansyah mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Agustus 2021 memang naik, namun belum merepresentasikan situasi yang dihadapi petani.

RELATED POSTS

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

“Kami melihat tren ini (kenaikan NTP) lebih disebabkan pada satu subsektor yaitu perkebunan rakyat. Ini dapat dilihat sejak awal tahun 2021, di mana NTP perkebunan rakyatnya berada di atas angka 110, dan ini efeknya dirasakan oleh petani perkebunan, kata Agus dalam siaran persnya, Kamis (2/9/2021).

“Sementara di subsektor lainnya ini sangat fluktuatif. Kita lihat NTP tanaman pangan kendati naik di Bulan Agustus ini nyatanya masih di 97,65 atau di bawah standar impas NTP,” sambung dia.

Agus mengatakan, berdasarkan dari laporan para petani yang anggota SPI di Bantul, Yogyakarta, harga-harga hortikultura anjlok, khususnya jenis cabai-cabaian.

Dia menyebutkan, untuk jenis cabai rawit di kisaran Rp 5.000 per kilogram, cabai keriting Rp 2.000 per kilogram dan cabai telopong besar Rp 1.000 per kilogram.

“Saat ini sebagian besar petani di Bantul memilih untuk membiarkan tanaman cabai milik mereka (tidak dipanen),” keluhnya.

Selain itu kata dia, kondisi yang sama juga terjadi dengan petani sayuran secara keseluruhan produk pertanian yang dipanen masih dihargai murah.

Di Bogor kata Agus, hasil panen milik petani yang berlimpah dan bagus belum berbanding lurus dengan permintaan dari konsumen.

Hal ini erat kaitannya dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan dan wilayah yang masih diterapkan seperti persyaratan vaksin untuk lokasi-lokasi perbelanjaan sampai dengan tutupnya usaha kecil/warung makan akibat kebijakan PPKM.

“Kemangi contohnya, harganya Rp 10.000 per 100 ikat, sebelum peraturan pembatasan mobilitas, harga kemangi stabil di atas Rp 20.000 – Rp 25.000 per 100 ikat,” kata Agus.

Ia berharap permasalahan rendahnya harga di tingkat petani tersebut dapat segera di atasi. Oleh karena itu Agus menilai sinergi antara pemerintah dengan petani melalui koperasi harus menjadi opsi utama.

“Sampai saat ini kerja sama antara Bulog atau BUMN pangan dengan koperasi-koperasi milik petani untuk penyaluran pangan ke lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat belum maksimal. Padahal cara ini kami pandang efektif untuk mengatasi masalah rendahnya serapan hasil pertanian oleh konsumen dan harga di tingkat petani,” kata dia.

Sementara itu untuk kebijakan jangka panjang, Agus menyebutkan harus didorong dengan kebijakan pangan yang komprehensif dan menjamin kesejahteraan petani.

Menurut dia, kehadiran Badan Pangan Nasional merupakan hal positif dan harus diapresiasi. Apalagi dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, terdapat 9 komoditas pangan yang menjadi pengawasan Badan Pangan Nasional yakni beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai.

Selain itu, ia juga menyebutkan masalah penting yang harus segera diatasi adalah buruknya koordinasi dan keterbukaan informasi antar kementerian/lembaga, khususnya mengenai data ketersediaan pangan.

“Ini penting mengingat koordinasi antar kementerian/Lembaga perihal pangan belum berjalan baik. Dalam menetapkan kebijakan impor pangan misalnya, ini tidak boleh lagi serampangan dan menggunakan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai petani lagi-lagi menjadi korban akibat kebijakan pemerintah yang tidak tepat,” kata dia.

sumber : KOMPAS.com

Continue Reading
Tags: harga cabaiserikat petani
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

by smardheatul
29 Juni 2022
0

infomitratani.com - Petani lada hitam didorong untuk mengembangkan usahanya dan mengekspor hasil produksinya. Hal ini diwujudkan melalui Desa Devisa Klaster...

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

by smardheatul
24 Maret 2022
0

AMUNTAI - Saat ini baru sebagian areal pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memasuki...

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

Petani Banyuwangi Disuruh Bayar Bantuan Benih Padi, Poktan Berdalih Butuh Kas

by smardheatul
17 Maret 2022
0

Banyuwangi - Kelompok Tani (Poktan) Sari Tani di Dusun Pancursari, Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, membantah keluhan petani yang harus membayar...

Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

Petani Garam Tradisional Kusamba, Bali Harapkan Bantuan Akses Pasar

by smardheatul
25 Februari 2022
0

Semarapura - Petani garam tradisional di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali, anggota kelompok tani garam "Sarining Segara", menginginkan bantuan akses...

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

Petani Pangandaran Rasakan Manfaat Embung Kementan

by admin infomitratani
11 Februari 2022
0

Pangandaran - Kementerian Pertanian merealisasikan program embung untuk Kelompok Tani Giri Mulya di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa...

Next Post
Kapolri Luncurkan Bantuan 10 Iso Tank untuk Antisipasi Ketersediaan Oksigen

Kapolri Luncurkan Bantuan 10 Iso Tank untuk Antisipasi Ketersediaan Oksigen

Polda Jabar Sipakan 300 Personel Gabungan Kawal Ganjil Genap Jalur Puncak Bogor

Polda Jabar Sipakan 300 Personel Gabungan Kawal Ganjil Genap Jalur Puncak Bogor

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
new follow-up comments
    guest

    guest

    0 Comments
    Oldest
    Newest Most Voted
    Inline Feedbacks
    View all comments

    Paling Terpopuler

    • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Empat teknik mengelola hara padi sawah

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    Feed Twitter Infomitratani

    © Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • Homepages
      • Homepage Layout 1
      • Homepage Layout 2
    • National

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    wpDiscuz