
Pembinaan diberikan Bapeltan Lampung dan BPDAS WSS untuk kelestarian hutan lindung.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG — Guna menjaga fungsi dan kelestarian hutan lindung sebagai area tangkapan air sekaligus mewujudkan kesejahteraan warga di sekitar hutan, pemerintah terus melakukan sinergi memberdayakan masayarakat yang tinggal di sekitar hutan lindung. Salah satunya dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih – Way Sekampung(BPDAS WSS) yang berkolaborasi dengan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung.
Keduanya melakukan pembinaan warga petani di sekitar kawasan Hutan Lindung Register 38 Gunung Balak, Sekampung Udik Lampung Timur, dengan bertanam buah alpukat.
Direktur Kehutanan dan Konservasi SDA Bappenas Nur Hygiawati Rahayu, sangat mengapresiasi kolaborasi pemberdayaan masyarakat sekitar hutan lindung yang dilaukan BPDAS WSS Kementeriaan KLH dan Bapeltan Lampung, Kementerian Pertanian.
“Kawasan Register 38 ini sangat penting bagi hajat kebutuhan air bagi masyarakat beberapa kecamatan di sekitar, khususnya menyangkut keberlangsungan sistem pengairan dan irigasi di waduk Way Jepara. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi lintas kementerian ini. Semoga bisa menjadi ‘Role Model’ pembinaan warga sekitar hutan yang bisa dikembangkan untuk wilayah lain,”ujar Yuke, sapaan akrabnya saat mengunjungi lokasi penanaman alpukat di kawasan Hutan Lindung Register 38 Gunung Balak, Lampung Timur, belum lama ini.
Lebih lanjut Yuke menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung sinergi yang telah tercipta dalam pembinaan petani alpukat. Di satu sisi untuk hulu terkait konservasi tanah di kawasan hutan lindung akan dibina oleh BPDASHL WSS Lampung (KLHK). Sementara sisi hilirnya terkait peningkatan SDM pertanian dalam hal budidaya dan peningkatan nlai tambah produk akan menjadi tugas Bapeltan Lampung.
“Dengan demikian masyarakat sekitar kawasan hutan lindung tetap menciptakan hutan lestari dengan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” jelasnya lewat keterangan yang diterima Republika, Senin (8/2).
Penanaman alpukat dilakukan pada Senin pekan lalu. Ditemui di sela-sela kegiatan penanaman bersama, Kepala Bapeltan Lampung, Abdul Roni Angkat, menyampaikan bahwa Bapeltan Lampung sebagai salah satu UPT vertikal Kementerian Pertanian siap mendukung sinergitas di kawasan hutan lindung dalam pendampingan pemberdayaan SDM pertanian bagi kelompok tani yang ada di kawasan hutan lindung register 38 Gunung Balak. Pendampingan dilakukan guna mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern dengan tetap ramah lingkungan,
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BPDASHL WSS Lampung, Idi Bantara pun menegaskan bahwa pihaknya pun akan terus mendukung seluruh program KLHK dan Kementan. Harapannya pengelolaan hutan yang telah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat tetap terjaga dan lestari. “Masyarakat di sekitar kawasan hutan lindung Gunung Balak tetap sejahtera ekonominya walaupun ditengah pandemi Covid-19,” tambahnya.