TABLOIDSINARTANI.COM, Donggala — Petani jagung di Donggala berhasil menangkarkan benih jagung hibrida produksi anak bangsa.
Bupati Donggala, Kassman Lassa bersama Direktur Perbenihan, Ditjen Tanaman Pangan, Edy Purnawan melakukan panen kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman (P3BTP) Jagung Hibrida Berbasis Koorporasi Petani Varietas Litbang, Kementan “HJ 21” seluas 20 ha di Kelompoktani Kalompeata Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan, Sulawesi Tengah (10/3).
Bupati Donggala, Kassman Lassa mengatakan “Saya merasa bangga dan sangat mengapresiasi para petani yang mendapat alokasi perbenihan jagung hibrida di Kab. Donggala.”
Donggala salah satu kabupaten yang memberikan kontribusi produksi jagung terbesar di Sulawesi Selatan sekitar 60.694 ton dengan lahan seluas 10.073 Ha, Begitu luasnya sehingga perlu di lakukan kegiatan penangkaran benih jagung oleh petani.
“Donggala mempunyai petani penangkar jagung yang cukup potensial, ke depan diharapkan dapat memberikan kontribusi benih Jagung, mengurangi kesenjangan serta memperluas kesempatan kerja sehingga mampu memanfaatkan semua peluang yang ada saat ini” pungkas Kassman.
“Ketidakberdayaan petani dalam mengakses permodalan berdampak kurang menguntungkan terhadap persaingan agribisnis, diperlukan upaya khusus pemberdayaan penyuluhan pertanian sehingga dapat membantu dan memfasilitasi pelaku utama untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya, tambahnya.
Lebih lanjut, Kassman mendorong kepada seluruh penyuluh pertanian sebagai motivator pembangunan pertanian di wilayah Kabupaten Donggala, untuk menumbuh kembangkan rasa kebersamaan mengelola pertanian dengan sentuhan inovasi dan teknologi ramah lingkungan sehingga bisa memberikan manfaat dari lahan yang kita kelola, tidak membiarkan lahan tidak termanfaatkan, semua lahan yang ada terus berproduksi”, ungkapnya.
Retno Ningtyas, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng mengatakan “Tahun 2021, target luas tanam jagung hibrida mencapai 20.000 Ha, dengan kebutuhan benih sebanyak 300 ton”.
“Saat ini, ketersediaan benih sangat kurang, sehingga masih butuh bantuan benih bibit jagung hibrida dari luar daerah Sulteng. Oleh sebab itu, kegiatan P3BTP ini menjadi solusi agar daerah ini tidak lagi mengandalkan benih bibit dari luar daerah bahkan impor dari Negara lain,” ujar Retno.
BACA JUGA:
Kegiatan panen P3BTP jagung hibrida di kelompoktani Kalompeata Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Sulawesi Selatan seluruhnya seluas 50 Ha, varietas Hj 21 seluas 20 Ha dengan hasil Produksi calon benih 45 Ton glondong kering sawah dan varietas Nasa 29 seluas 30 Ha dengan produksi 50 ton. Hasil benih tersebut siap di edarkan ke berbagai kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah untuk kegiatan APBN maupun APBD Tahun 2021, tambah Retno.
Direktur Utama PT Mulia Agro Sarana (MAS), Bambang Sutrisno dalam melakukan pendampingan kegiatan produksi benih jagung hibrida ini secara intensif membina petani untuk menghasilkan benih unggul khususnya jagung hibrida, dan hasilnya langsung dibeli.
Harapan Bambang, “Perbenihan jagung hibrida di Sulawesi Tengah terus berkembang karena Sulteng ini menjadi salah satu sentra benih jagung yang dianggap memiliki harapan untuk berkembang di masa mendatang,” tukas Bambang.
Amir, anggota Kelompok Tani Kalompoeata Desa Labuan Toposo mengakui, “Program P3BTP ini sangat membantu kami para petani jagung, yang semula tanam jagung konsumsi pendapatan kami hanya berkisar Rp.1 juta, namun ketika menanam perbenihan jagung hibrida mendapat Rp.3 juta lebih.
“Salah satu kendala yang dialami petani yakni alat mesin pertanian yang masih kurang, karena itu sebagian petani masih bertani secara tradisional,” kata Amir.
Direktur Perbenihan, Edy Purnawan mengatakan: “Penyediaan benih jagung hibrida tidak lagi terpusat di Provinsi Jawa Timur (90%), petani Donggala juga dapat melakukan penangkaran benih jagung hibrida secara insitu di lokasi terdekat dari pertanaman petani,” papar Edy.
“Kementan terus mendukung kegiatan ini dengan bantuan berupa sarana produksi benih tetua, pupuk dan pestisida. Keberhasilan ini juga atas dukungan dan pendampingan dari semua pihak terkait baik Dinas Pertanian Prov, Kabupaten, BPSB, serta mitra dalam hal ini PT Mulia Agro Sarana (PT MAS).
Harapan Edy, “Donggala dapat berkontribusi menambah sumbangan produksi benih jagung hibrida secara insitu untuk memasok kebutuhan benih yang selama ini dipasok dari luar provinsi, tuturnya.
—-+
Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK: LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/
Reporter : Catur Setiawan