Rabu, Juni 18, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home National

Panen Tiba, Petani Berharap Harga Sesuai HPP

admin infomitratani by admin infomitratani
15 Maret 2021
in National, Opinion
0
Panen Tiba, Petani Berharap Harga Sesuai HPP
0
SHARES
13
VIEWS

infomitratani.com, Pandeglang—Musim panen tiba, petani di Kecamatan Sobang dan Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Banten berharap pemerintah, khususnya Bulog  bisa menyerap gabah petani. Pasalnya, saat ini harga gabah di petani berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

Kaisan, anggota Kelompok Tani Ranca Teras, Kecamatan Panimbang, Kamis (4/3) mengatakan, saat ini harga gabah kering panen Rp. 3,300 – 3.500/kg. Harga tersebut tidak seimbang dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani dari mulai kebutuhan pupuk sampai tenaga kerja panen.

RELATED POSTS

Transformasi Digital Korlantas: SILANCAR Tampil Perdana di Indo Defence 2025

Indo Defence 2025 Resmi Dibuka Prabowo: Perkuat Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045

“Petani sih tidak kapok, meski harga turun, karena sudah kerjaannya bertani. Tapi tolonglah kalau musim panen persiapan untuk penampungan gabah hasil panen petani dengan harganya biar standar supaya petani ada lebih,” ujarnya. 

Hal tersebut diperparah dengan banjir yang sempat merendam saat padi baru ditandur, sehingga mengakibatkan gagal tanam. Kejadian itu bukan hanya sekali, tapi berulang sampai tiga, bahkan ada yang empat kali tandur.

Hal senada diungkapkan Handoyo, petani desa Bojen Kecamatan Sobang.  Ia mengatakan, saat ini para pengepul yang membeli gabah hasil panen petanipun berkurang. Pengepul yang biasanya berbondong-bondong datang dari berbagai wilayah kini berkurang drastis.

“Biasanya kalau musim panen begini pengepul dari luar wilayah Pandeglang banyak yang datang, bisa sampai ratusan. Sekarang mah satu dua orang itupun pengepul lokal,” ucapnya.

Menurut Edy Kusnadi, pengepul beras setempat harga gabah turun karena hukum pasar. Jika barang banyak, maka harga turun. Apalagi, pasar untuk kebutuhan beras menurun karena daya beli masyarakat turun karena banyak bantuan dalam bentuk beras  yang mana berasnya tidak 100 persen diambil dari Kabupaten Pandeglang.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi mengungkapkan, sebetulnya pemerintah telah mengatur harga jual gabah petani. Namun karena kultur petani Kabupaten Pandeglang panen langsung menjual membuat pemerintah tak bisa hadir disitu dan harga gabah mengikuti harga pengepul.

“Setiap tahun selalu terjadi harga turun. Tapi sebetulnya kan sudah ada Permendag 2020. Tapi dengan standar kualitas tertentu, terutama kadar air. Sementara petani di Pandeglang begitu panen langsung jual, ingin buru-buru jadi duit,” tutur Budi.

Menurutnya, ada pula petani yang dari awal sudah dibiayai pengepul, sehingga posisi tawarnya lemah dan tak bisa menjual kemana-mana. “Jika sudah seperti ini, maka harga ditentukan pengepul,” ujar Budi yang mendampingi Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor Yusral Tahir panen di Pandeglang.

Selain alasan tersebut, Budi menyebut bahwa petani  banyak yang tidak punya dryer dan lantai jemur. Dengan demikian, jika dibiarkan terlalu lama, maka gabah akan turun kualitasnya bahkan bisa rusak.

Budi mengungkapkan,  luas panen musim tanam I (MT I) 2021 di Kecamatan Sobang 1.113 hektar (ha) dengan produksi 6.030 ton dan Kecamatan Panimbang luas panen 2.866 ha produksi gabah kering panen 15.528 ton.

Secara keseluruhan luas panen Pandeglang  pada Maret ini mencapai 21.337 ha. Terdiri dari padi sawah 19,838 ha dengan perkiraan produksi gabah kering panen 117.990 ton dan 1.499 ha padi gogo dengan perkiraan produksi 5.714 ton.

Menghindari ijon Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan saran agar petani memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Kehadiran KUR, menurut SYL adalah salah satu upaya negara untuk memastikan kesejahteraan bagi petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern. 

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, petani  abad 21 di era digital 4.0, kolotnial maupun milenial, hendaknya tidak lagi berfikir “tanam, petik lalu jual”. 

Ia mendorong petani mengubah semangat dan etos kerja, dari sekadar bertani menjadi pengusaha dengan membentuk korporasi. Didukung dengan inovasi dan mekanisasi, maka petani akan menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis bukan sekadar bertani.

sumber : TABLOIDSINARTANI.COM

Tags: Bantenharga gabahharga pembelian pemerintahHPPPandeglangPangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Mobil Korlantas Polri-Silancar

Transformasi Digital Korlantas: SILANCAR Tampil Perdana di Indo Defence 2025

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Korlantas Polri memanfaatkan momentum Indo Defence 2025 Expo and Forum, yang digelar pada 11–14 Juni 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara,...

Prabowo Buka Indo Defence 2024: Persatuan dan Inovasi Kunci Kekuatan Pertahanan RI

Indo Defence 2025 Resmi Dibuka Prabowo: Perkuat Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi membuka acara Indo Defence 2024 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta....

Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional 2025: Momentum Memperkuat Persatuan dan Inovasi Bangsa

by salma hn
20 Mei 2025
0

Jakarta, 20 Mei 2025 – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei, kembali menjadi pengingat penting bagi seluruh...

Di Tengah Krisis Beras Asia, Indonesia Catat Surplus Tanpa Impor

Di Tengah Krisis Beras Asia, Indonesia Catat Surplus Tanpa Impor

by salma hn
5 Mei 2025
0

JAKARTA — Saat sejumlah negara di kawasan Asia mengalami krisis beras, Indonesia justru mencatatkan surplus tanpa membuka keran impor. Hal...

Dari Jalan Raya ke Parlemen: Polri Dapat Penghargaan atas Dedikasi di Mudik 2025

Kehadiran Polri Bikin Tenang, Masyarakat Apresiasi Pengamanan Lebaran 2025

by salma hn
8 April 2025
0

JAKARTA - Apresiasi dari masyarakat terhadap pengamanan yang dilakukan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) selama arus mudik dan balik Lebaran...

Next Post
Agar Produksi Pertanian Terus Berjalan, Mentan Dorong Petani Probolinggo Klaim Asuransi

Agar Produksi Pertanian Terus Berjalan, Mentan Dorong Petani Probolinggo Klaim Asuransi

Jauh Swasembada, Produk-Produk Pangan Ini Masih Harus Diimpor

Jauh Swasembada, Produk-Produk Pangan Ini Masih Harus Diimpor

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz