Jumat, Mei 9, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Info Kementan

Siap Panen, Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Menggembirakan

admin infomitratani by admin infomitratani
1 Februari 2021
in Info Kementan, Mitra Tani
0
Siap Panen, Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Menggembirakan
0
SHARES
6
VIEWS

RELATED POSTS

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Foto : Petani Padi di Wilayah Food Estate Kalimantan Tengah Bersiap untuk Panen Padi.

Pilarpertanian – Para petani padi di Kalimantan Tengah, khususnya yang berada di wilayah Food Estate, kini tengah bersiap melakukan panen. Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Syamsuddin, rata-rata hasil panen akan mendapatkan 4-6 ton per Ha. “Kami sudah melihat kondisi lahan dan pertanaman dan siap dilakukan panen pada minggu pertama Februari sekitar 200-250 hektare” ujarnya saat ditemui di lokasi Food Estate, Sabtu (30/1).

Sementara, beberapa petani telah melakukan panen dengan hasil cukup memuaskan. Sebagai contoh adalah pertanaman padi milik Taufik. Petani di Desa Belanti Siam ini mampu memperoleh hasil sekitar 6,4 ton per Ha. “Varietas yang kami tanam Inpari 42 dan Alhamdulillah hasilnya meningkat daripada kemarin. Hasil panen ini juga siap kami gunakan sebagai benih” ungkapnya.

Taufik sendiri tergabung dalam kelompok tani Karya Makmur dengan total lahan yang digarap mencapai 100 Ha. Edi Subairi, petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Desa Belanti Siam menambahkan bahwa di Belanti Siam total lahan yang ada mencapai 1.000 Ha dengan hasil yang sangat memuaskan, rata-rata 5,5-5,6 ton per Ha. “Memang ada di beberapa titik hasil kurang memuaskan, karena faktor iklim yaitu padi roboh, sehingga petani panen di awal dan hasil tidak maksimal” tambahnya.

Terkait robohnya tanaman padi di beberapa titik tersebut, Syamsuddin menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan rekomendasi kepada petani untuk melakukan tanam pindah yang dapat memperkuat perakaran tanaman sehingga memperkecil kemungkinan roboh. “Namun beberapa masih terbiasa dengan cara tanam tabur sehingga tanaman tidak mampu menahan terpaan angin sehingga tanaman roboh dan panen harus dipercepat” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa sejak awal dimulainya program Food Estate, Balitbangtan telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melakukan pengkajian, memberikan rekomendasi dan melakukan pendampingan baik kepada pemerintah daerah setempat ataupun langsung kepada petani.

“Food Estate adalah program super prioritas, disini kami juga telah membangun center of excellent yaitu model ideal food estate yang sesuai dengan kondisi petani serta peluang industri. Lokasi tersebut yang akan menjadi pusat percontohan bagi kawasan di sekitarnya.” tambah Fadjry.

Pada beberapa kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan optimismenya terhadap program Food Estate, meskipun terjadi dinamika di lapang. “Ini lahan yang sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi. Di sini lahan rawa, kontur tanahnya ada yang dalam, sedang, datar dan cukup bagus. Oleh karena itu, dinamika lapangan juga ada,” ungkap Mentan saat meninjau lokasi, Rabu (16/12/2020) yang lalu.

Penggunaan teknologi menjadi salah satu dasar optimisme itu. Mentan SYL juga mengungkapkan bahwa dalam program ini penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Terkait hal tersebut, Kepala Balitbangtan menyatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan teknologi budi daya Rawa Intensif, Super dan Aktual (RAISA) yang dapat mendukung produksi padi pada lahan dengan kandungan zat besi dan natrium yang tinggi. “Dengan aplikasi teknologi ini akan dapat meningkatkan produktivitas padi serta diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau bahkan IP 300 dalam setahun.” lanjut Fadjry.

BPTP sebagai kepanjangan tangan Balitbangtan di daerah, menurut Syamsuddin akan terus memberikan pendampingan kepada petani sehingga seluruh wilayah yang menjadi lokasi Food Estate dapat mencapai hasil yang maksimal. “Kami akan terus mengawal dan memberikan pendampingan sesuai rekomendasi tim, seperti perlakuan lahan, cara tanam dan budi daya sehingga hasil dari pertanaman dapat optimal.” ujarnya.

Syamsuddin menambahkan bahwa pemilihan varietas yang ditanam di lokasi tersebut adalah preferensi dari para petani, seperti varietas Inpari 32 dan Inpari 42 yang sudah cukup lama dikenal dan ditanam para petani di wilayah tersebut. “Varietas tersebut menjadi primadona karena memiliki rendemen beras tinggi dan saat ini harga gabah konsumsi mencapai Rp. 5.300 per Kg.” tambah Syamsuddin.

Terkait gerakan percepatan tanam, Syamsuddin menjelaskan bahwa hal tersebut sudah berdasarkan hasil kajian khususnya dalam hal kecukupan air. “Percepatan tanam karena air cukup dan tanaman padi sangat memerlukan air.” ucapnya.

Wasis Haryanto, petani dari kelompok tani Rukun Santosa Desa Belanti Siam mengungkapkan bahwa dengan mengikuti program Food Estate ini hasil panennya mencapai 5,1 ton per Ha yang menggunakan varietas Inpari 42 dan sebagian akan digunakan untuk benih. Petani berusia 35 tahun ini juga berharap pemerintah terus memberikan pendampingan pada para petani di wilayahnya. “Saya senang dengan adanya program Food Estate ini dan kami ingin terus didampingi supaya hasilnya bisa lebih baik lagi.” tutupnya.(BB)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Tags: Pilarpertanian
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

by salma hn
5 Mei 2025
0

BOGOR — Dalam upaya mendorong regenerasi petani dan mempercepat kemandirian pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melantik 26 Duta Muda Pertanian...

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

by salma hn
1 November 2024
0

InfoMitraTani.com - Dalam pertemuan koordinasi strategis antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, Menteri Pertanian Andi...

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

by salma hn
7 Oktober 2024
0

InfoMitraTani.com - Kebutuhan pupuk untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, dipastikan cukup mencukupi. Pada...

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

by salma hn
8 Mei 2024
0

InfoMitraTani.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana untuk mendirikan klaster pertanian modern yang akan mengadopsi sistem pertanian dari negara-negara maju. Rencana...

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

by salma hn
26 Maret 2024
0

Infomitratani.com - Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Rasanya yang nikmat dan...

Next Post
Siasati Situasi Pandemi Covid-19, Petani Florikultura di Banjar Produksi Hand Sanitizer

Siasati Situasi Pandemi Covid-19, Petani Florikultura di Banjar Produksi Hand Sanitizer

Mentan Dorong  Percepatan Produksi Dengan Teknologi dan Mekanisasi

Mentan Dorong Percepatan Produksi Dengan Teknologi dan Mekanisasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
new follow-up comments
    guest


    guest

    0 Comments
    Oldest
    Newest Most Voted
    Inline Feedbacks
    View all comments

    Paling Terpopuler

    • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Empat teknik mengelola hara padi sawah

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    Feed Twitter Infomitratani

    © Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • Homepages
      • Homepage Layout 1
      • Homepage Layout 2
    • National

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    wpDiscuz