
Ponorogo: Petani di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, merasakan program rehabilitasi jaringan irigasi rersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian (Kementan). Program RJIT yang baru selesai dibangun bisa mengairi lahan seluas 50 hektare (Ha).
Kegiatan RJIT ini dikelola Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo. Kelompok tani yang diketuai Sumariyadi ini memiliki lahan seluas 37 Ha yang ditanami padi dan sesekali ditanami jagung saat ketersedian air berkurang.
Sumariyadi mengatakan, kondisi saluran sebelum diperbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat tanah yang porus.
“Kondisi saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi ferocement dengan sistem cor di tempat dengan dua sisi saluran,” ujar Sumariyadi, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 18 Februari 2021.
Luas layanan irigasi sebelum dilakukan rehab saluran, layanan irigasi seluas 50 Ha. Luas layanan irigasi setelah dilakukan rehab saluran layanan irigasi menjadi 55 Ha.
Sementara itu, produktivitas sebelumnya hanya tujuh ton per Ha. Namun setelah saluran direhab mengalami kenaikan menjadi 7,7 ton per Ha.
Sebelumnya IP pada lokasi tersebut 250. Setelah ada kegiatan intensitas pertanaman (IP) menjadi 300 atau tiga kali tanam dalam satu tahun.
“Dampak lain dari kegiatan rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam secara serempak (tanaman padi), serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan saluran irigasi tersebut,” katanya.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.
“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” kata Syahrul.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, RJIT dilakukan untuk mendukung aktivitas pertanian.
“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah. Sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” katanya Sarwo.