Kamis, Mei 15, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Farming

Bernilai Tinggi, Petani Kalteng Gemari Inpari 42

admin infomitratani by admin infomitratani
17 Februari 2021
in Farming, Gapoktan Tani, Info Kementan
0
Bernilai Tinggi, Petani Kalteng Gemari Inpari 42
0
SHARES
12
VIEWS

RELATED POSTS

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

KALTENG – Inpari 42 adalah salah satu varietas yang banyak ditanam di area Food Estate Kalimantan Tengah. Menurut Susilawati, peneliti BPTP Kalteng, hal ini tidak terlepas dari preferensi petani karena keunggulan yang dimiliki varietas tersebut.

“Varietas Inpari 42 memiliki rendemen beras yang tinggi, 64-68%, selain itu karena banyak permintaan benih, sehingga banyak pula minat petani untuk menjadikan benih.” Ungkapnya di Palangkaraya, Sabtu (6/2) lalu.

Tak hanya itu, nilai jual gabah dari varietas yang dilepas pada 2016 ini cukup tinggi, bahkan melebihi harga pembelian yang ada. “Bahkan dengan kondisi saat ini yang dapat dibilang kurang bagus karena penjemuran tidak maksimal, harga gabah Inpari 42 mencapai Rp. 5.300, diatas harga pasaran yang hanya Rp. 4.800.” lanjutnya.

Inpari 42 juga merupakan padi yang disebut Green Super Rice (GSR), yaitu padi ramah lingkungan, sehingga tidak memerlukan pupuk yang banyak, namun lebih banyak aplikasi bahan organik. “Sehingga di paket teknologi RAISA, kita menggunakan selain kapur juga biotara, yaitu mikroba yang bekerja di tanah sulfat masam, seperti di rawa ini.” jelas Susi.

RAISA adalah akronim dari Rawa Intensif, Super dan Aktual dimana dalam paket teknologi ini terdapat berbagai aplikasi teknologi mulai dari penggunaan varietas unggul, pengelolaan air, pemanfaatan pembenah tanah, pemupukan spesifik, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, hingga penggunaan mekanisasi pertanian.

Menurut Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, teknologi ini sebelumnya telah teruji di lahan rawa pasang surut di wilayah Sumatera dan Kalimantan, serta dapat meningkatkan produktivitas padi hingga 5-6 ton/Ha. “Dan terbukti di Kabupaten Pulang Pisau ini, hasil panen petani rata-rata diatas 5 ton.” ujarnya saat mendampingi Menteri Pertanian menyaksikan panen di Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (10/2).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menunjukkan optimismenya atas program Food Estate ini, Syahrul mengatakan bahwa dari panen ini memperlihatkan program Food Estate untuk ketahanan pangan nasional telah berjalan sesuai dengan harapan.

“Ini merupakan final check, terhadap kesiapan 30 ribu hektare proses awal food estate di Kalteng. Secara umum sudah mulai kelihatan hasil panen yang makin baik.” ungkap SYL.

Mentan juga menilai dari hasil panen yang ada, apa yang telah dilakukan untuk program ini dapat dilanjutkan. “Kalau kita saksikan hasilnya membuat kita optimis, diatas 4-5 ton/Ha sudah bagus pada lahan rawa, mudah-mudahan bisa diatas itu. Kita tunjukkan ini tidak direkayasa, ada aspek-aspek dasar untuk kita lanjutkan.” ucapnya.

Susi kembali menambahkan bahwa tidak hanya Inpari 42 yang disukai oleh petani di kawasan Food Estate, namun juga beberapa varietas unggul hasil Balitbangtan yang lain seperti Inpari 30 dan Inpari 32. Sehingga setiap penggunaan varietas yang ada bukan hanya berdasarkan anjuran, namun juga mempertimbangkan pilihan dari petani.

“Walaupun kita memiliki varietas spesifik lokasi, namun tetap kita kembalikan pada preferensi petani, sehingga apa yang diterapkan di lapang adalah hasil inovasi dan preferensi petani, itu terkait varietas,” tambahnya.

Menurut Susi, para petani di Kalimantan Tengah telah lama mengenal berbagai inovasi teknologi yang saat ini diterapkan di kawasan Food Estate, “jadi bukan saat ini mereka baru mengenal, tapi bagaimana kita mematangkan semua komponen itu menjadi satu kesatuan yang utuh.” Ungkap Susi.

Sementara, mengenai hasil produksi yang telah mampu mencapai target, Susi memberikan apresiasi kepada para petani, “Disinilah proses inovasi, adopsi dan intervensi terjadi. Dengan aplikasi di lapang dan petani telah mengikuti secara tepat, terbukti dapat terjadi peningkatan produksi.” tutupnya.

Tags: KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

by salma hn
8 Mei 2024
0

InfoMitraTani.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana untuk mendirikan klaster pertanian modern yang akan mengadopsi sistem pertanian dari negara-negara maju. Rencana...

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

by salma hn
26 Maret 2024
0

Infomitratani.com - Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Rasanya yang nikmat dan...

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

Kelompok Tani Lampung Ekspor Lada Hitam Hingga Ke Jerman

by smardheatul
29 Juni 2022
0

infomitratani.com - Petani lada hitam didorong untuk mengembangkan usahanya dan mengekspor hasil produksinya. Hal ini diwujudkan melalui Desa Devisa Klaster...

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

by smardheatul
24 Maret 2022
0

AMUNTAI - Saat ini baru sebagian areal pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memasuki...

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

by smardheatul
24 Maret 2022
0

Padang Pariaman - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani di Nagari Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengikuti...

Next Post
Upah Nominal Buruh Tani Januari Meningkat

Upah Nominal Buruh Tani Januari Meningkat

Begini Cara Menanam Tunas Ubi Ungu, Hasilnya Mantap !

Begini Cara Menanam Tunas Ubi Ungu, Hasilnya Mantap !

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
new follow-up comments
    guest


    guest

    0 Comments
    Oldest
    Newest Most Voted
    Inline Feedbacks
    View all comments

    Paling Terpopuler

    • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

      0 shares
      Share 0 Tweet 0
    • Empat teknik mengelola hara padi sawah

      0 shares
      Share 0 Tweet 0

    Feed Twitter Infomitratani

    © Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

    No Result
    View All Result
    • Homepages
      • Homepage Layout 1
      • Homepage Layout 2
    • National

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Create New Account!

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    wpDiscuz