Rabu, Juni 18, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Mitra Tani

Hemat Penggunaan Pupuk dengan Dosis Rekomendasi PUTS

admin infomitratani by admin infomitratani
29 Januari 2021
in Mitra Tani
0
Hemat Penggunaan Pupuk dengan Dosis Rekomendasi PUTS
0
SHARES
10
VIEWS

RELATED POSTS

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor — Guna memudahkan PPL dan petani dalam menentukan jumlah pupuk untuk tanaman padi, Badan Litbang Pertanian juga sudah membuat alat “uji tanah” cepat atau perangkat uji tanah sawah (PUTS). Dengan dosis rekomendasi dari PUTS, petani bisa menghemat penggunaan pupuk.

Seperti yang diungkapkan Peneliti Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Irawan. Pada tahun 2018 Irawan dan tim dari Balai Penelitian Tanah, Kementan melakukan penelitian penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) bersama PPL dan petani anggota Poktan Mulya Sanepa dan Cibentar di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dosis pupuk padi sawah berdasarkan PUTS lebih hemat daripada kebiasaan petani. Penghematan penggunaan pupuk (NPK dan urea) mencapai 15,5 persen dan 48,4 persen masing-masing untuk Poktan Mulya Sanepa dan Poktan Cibentar.

Secara nominal nilai penghematan penggunaan pupuk dengan rekomendasi PUTS mencapai Rp 187.500/ha untuk Poktan Mulya Sanepa dan Rp 419.167/ha untuk Poktan Cibentar.

Selain menghemat penggunaan pupuk, dosis pupuk berdasarkan PUTS juga meningkatkan produktivitas padi, yakni 1,04 t GKP /ha (13,2%) untuk Poktan Mulya Sanepa dan 0,46 t GKP /ha (6,2%) untuk Poktan Cibentar.

Adapun nilai tambahan produktivitas padi sekitar Rp 3.848.000/ha untuk Poktan Mulya Sanepa dan Rp 1.702.000/ha untuk Poktan Cibentar. Peningkatan produktivitas padi tersebut tidak terlepas dari konsep pemupukan berimbang.

Di sisi lain, penggunaan alat PUTS untuk menetapkan dosis pupuk yang seimbang tersebut tidak memerlukan tambahan biaya yang besar. Petani cukup membayar iuran sebesar Rp 27.000/orang per musim tanam padi. Mengingat luas sawah garapan petani di Jawa relatif sempit maka satu unit alat PUTS bisa digunakan untuk beberapa Poktan, atau bahkan dalam satu Gapoktan.

Berdasarkan data tersebut dapat dinyatakan bahwa penggunaan PUTS untuk penentuan dosis pupuk padi sawah akan menghemat penggunaan pupuk, meningkatkan produktivitas padi dan secara finansial menguntungkan petani.

Apa itu PUTS? Perangkat uji tanah sawah merupakan alat bantu untuk menghitung kebutuhan pupuk pada usahatani padi sawah yang dapat digunakan langsung di lapangan dengan cepat, mudah, cukup akurat dan sederhana; tidak harus melalui analisis laboratorium tanah.

PUTS dikemas dalam satu tas dengan ukuran panjang 33 cm, lebar 15,5 cm dan tinggi 17 cm dengan berat sekitar 3 kg, sehingga bisa dibawa ke mana-mana atau “portable”. Alat PUTS tersebut dapat digunaan untuk penetapan unsur fosfor (P), kalium (K) dan pH tanah di lapangan dalam waktu kurang dari 15 menit setelah contoh tanahnya tersedia.

Satu set PUTS dapat digunakan untuk menganalisis sebanyak 50 contoh tanah. Setiap contoh tanah dapat digunakan untuk mewakili lahan sawah beberapa orang anggota kelompok tani atau luasan sawah sekitar 3-5 ha dalam satu hamparan lahan yang relatif seragam. Dengan demikian satu set PUTS dapat digunakan untuk penetapan rekomendasi pemupukan padi sawah seluas 150-250 ha.

Rekomendasi Dosis

Pada saat ini rekomendasi pemupukan padi sawah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 40/2007 dan dimuat pada Aplikasi Kalander Tanam (Katam) Terpadu. Aplikasi tersebut dapat dengan mudah diakses oleh petugas penyuluhan pertanian (PPL).

Sosialisasi keduanya kepada PPL dan pengurus kelompok tani (Poktan) sudah cukup sering dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian. Melalui berbagai program Kementerian Pertanian, alat PUTS tersebut telah didistribusikan kepada petugas PPL melalui Dinas Pertanian dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) setempat.

Berdasarkan informasi dari pihak lisensor PUTS pengadaan alat uji PUTS yang cukup banyak terjadi pada tahun 2007 (3.425 unit), 2011 (1.518 unit), 2012 (3.165 unit), 2013 (3.971 unit) dan tahun 2019 (963 unit).

Diakui Irawan, hingga sekarang, hanya sebagian kecil petani yang menggunakan pupuk berdasarkan rekomendasinya, sedangkan sebagian besarnya berdasarkan pada pengalaman sendiri atau mengikuti petani lainnya.

Contohnya, penggunaan pupuk pada usahatani padi yang cukup beragam terjadi di daerah Pantai Utara Jawa. Penggunaan pupuk an-organik di Kecamatan Cepu dan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah meliputi urea (400-1000 kg/ha), SP-36 (150 -1000 kg/ha), KCl (80-120 kg/ha) dan NPK Phonska 15-15-15 (150-400 kg/ha). Jumlah pupuk untuk tanaman padi tersebut tergolong berlebihan (Wasito dkk., 2010).

Begitu juga pendapat Prof. Dr. Nursyamsi (2017) bahwa penggunaan pupuk P dan K oleh petani masih belum sesuai dengan status kesuburan tanah sawah. 

“Tidak mengherankan kalau banyak ditemukan di lapangan bahwa petani menggunakan pupuk lebih banyak daripada seharusnya. Tentu saja hal tersebut tidak efisen atau penghamburan, juga akan berdampak terhadap lingkungan pertanian, misalnya pencemaran terhadap sumber daya air,” ungkapnya.

Sebagai pembanding penggunaan pupuk pada usahatani padi di Korea Selatan sudah sangat rendah. Menjelang tahun 1990 dosis pupuk an-organik untuk padi di sana sekitar 470 kg/ha, lalu terus berkurang menjadi 236 kg/ha (2012) dan 200 kg/ha (2018). Informasi tersebut Irawan dapatkan langsung saat mengikuti pelatihan 2019 Kapex Academy.

“Pengurangan dosis pupuk tersebut didorong oleh kebijakan penghapusan subsidi harga pupuk an-organik secara bertahap dan sebagian dialihkan kepada subsidi harga/ pengadaan pupuk organik. Selain itu juga didorong oleh penelitian dan pengembangan jenis/formula pupuk spesifik untuk padi sawah,” bebernya.

Reporter : Irawan

Sumber : Balit Tanah /BBSDLP

Continue Reading
Tags: Pangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

by salma hn
26 Mei 2025
0

Nunukan — Koperasi Produsen Tani Bena’an Kesultanan Tidung Bulungan (KOPTAN BKTB) menyerahkan secara simbolis 251 lembar fotokopi Surat Pernyataan Pelepasan...

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

by salma hn
26 Mei 2025
0

Kotabumi — Ketidaksesuaian harga pupuk subsidi kembali mencuat di wilayah Kabupaten Lampung Utara, tepatnya di dua kecamatan, yakni Kotabumi dan...

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

by salma hn
5 Mei 2025
0

BOGOR — Dalam upaya mendorong regenerasi petani dan mempercepat kemandirian pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melantik 26 Duta Muda Pertanian...

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

by salma hn
1 November 2024
0

InfoMitraTani.com - Dalam pertemuan koordinasi strategis antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, Menteri Pertanian Andi...

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

by salma hn
7 Oktober 2024
0

InfoMitraTani.com - Kebutuhan pupuk untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, dipastikan cukup mencukupi. Pada...

Next Post
Kajian PSEKP: e-RDKK, Pupuk Subsidi Lebih Tepat Sasaran

Kajian PSEKP: e-RDKK, Pupuk Subsidi Lebih Tepat Sasaran

Kunjungi Petrokimia Gresik, Kementan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi untuk Petani Aman

Kunjungi Petrokimia Gresik, Kementan Jamin Stok Pupuk Bersubsidi untuk Petani Aman

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz