Sabtu, Desember 6, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Farming

Leuit, Kearifan Masyarakat Adat Banten Menjaga Pangan

admin infomitratani by admin infomitratani
15 April 2021
in Farming, National
0
Leuit, Kearifan Masyarakat Adat Banten Menjaga Pangan
0
SHARES
38
VIEWS

RELATED POSTS

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

Pengawasan Kualitas: Hingga Hari Terakhir H14 Korlantas Pertahankan Intensitas Tinggi Penegakan Hukum

TABLOIDSINARTANI.COM, Banten—Bangsa Indonesia kaya terhadap kearifan lokal dalam ketahanan pangan. Salah satu tradisi yang masih terjaga adalah kearifan masyarakat adat banten dalam menyimpan hasil panen padi mereka.

Namanya Leuit. Bangunan yang digunakan untuk menyimpan gabah tersebut masih banyak terdapat di daerah pedesaan Sunda dan Baduy yang termasuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Ada pantangan yang masih dipatuhi sebagian besar masyarakat adat Banten. Mereka tidak boleh menjual beras hasil panen, tapi harus disimpan dalam leuit dan dikonsumsi sendiri.

Kabupaten Lebak adalah salah satu daerah penghasil beras terbesar di Banten. Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Banten, Lebak menduduki peringkat kelima penghasil beras. Kabupaten yang dipimpin Bupati Iti Jayabaya ini memiliki luas areal lahan padi sebanyak 79.843 hektar (ha) dengan hasil produksi 379.079 ton.

Ada hal menarik ketika kita berkunjung ke pedalaman Lebak, terutama Desa Citorek, Kecamatan Cibeber. Desa yang terkenal dengan wisata baru “Negeri di atas awan”, selain keindahan alamnya yang perawan, desa ini juga temasuk penghasil padi di Kabupaten Lebak.

Berjarak  120 kilometer dari Jakarta dan berbatasan langsung dengan kabupaten Bogor dan Sukabumi ini memiliki kawasan desa adat dengan sebutan wewengkon adat kasepuhan Citorek. Kawasan adat ini meliputi 5 dusun dalam satu desa citorek yang mayoritas warganya menjadi petani padi.

Memasuki musim panen padi Februari-Maret ini disepanjang jalan menuju desa tersebut penuh dengan padi yang sedang di jemur dengan cara tradisonal yaitu mengandalkan matahari. Padi yang sudah dijemur masyarakat setempat tidak langsung digiling, apalagi dijual.

Mereka mempunyai tempat penyimpanan yang sudah ada secara turun temurun yaitu “leuit”. Kearifan lokal inilah yang menyerap gabah hasil petani desa tersebut hingga mereka tidak terpengaruh dengan gonjang ganjing beras impor. Masyarakat memproduksi, serap dan konsumsi sendiri.

Leuit atau ditempat lain disebut lumbung inilah yang menyerap dan menyimpan stok pangan mereka selama 1 tahun sampai panen tahun berikut. Artinya, secara lokal masyarakat Banten telah swasembada pangan.

Padi atau gabah akan dikeluarkan secara berkala untuk digiling secara tradisional. Jumlahnya  hanya untuk konsumsi dan dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Iwan salah seorang petani Desa Citorek Kidul mengatakan, petani hanya menanam padi satu kali setahun. Setelah itu mereka gunakan sawahnya untuk budidaya perikanan air tawar.

“Hasil panen padi itu cukup untuk dikonsumsi selama setahun, karena rata-rata petani memiliki lahan sendiri dan cukup luas, sehingga hasil panen bisa dinikmati maksimal,” tuturnya.

Sekarang ini, warga juga mulai menikmati berkah lain disamping bertani yaitu potensi wisata negeri diatas awan Citorek. Walaupun di musim pandemi, meski kunjungan wisatawan cenderung turun, namun pada Sabtu dan Minggu banyak wisatawan dari Jabodetabek yang penasaran ingin melihat gumpalan awan indah di puncak gunung luhur itu.

— 

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/

Tags: Pangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

by salma hn
5 Desember 2025
0

JAKARTA – Pemerintah memperketat pengaturan lalu lintas laut di sejumlah pelabuhan utama. Langkah ini diambil dalam rangka menghadapi lonjakan mobilitas...

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum

Pengawasan Kualitas: Hingga Hari Terakhir H14 Korlantas Pertahankan Intensitas Tinggi Penegakan Hukum

by salma hn
1 Desember 2025
0

JAKARTA – Operasi Zebra 2025 telah resmi ditutup pada Hari Keempat Belas (H14), 30 November 2025. Korlantas Polri menilai pelaksanaan...

kakorlantas-irjen-agus-suryonugroho

Kakorlantas Apresiasi Stabilitas Operasi Zebra: 425 Ribu Edukasi dan 1,1 Juta Penindakan Dominasi ETLE

by salma hn
28 November 2025
0

Jakarta, 27 November 2025 – Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 telah memasuki Hari Kesebelas (H11), menunjukkan ritme operasi yang stabil dan...

Teknologi Canggih Korlantas

Kakorlantas Tinjau Drone Pemantau 20 Kilometer Amankan Libur Panjang

by salma hn
28 November 2025
0

BEKASI – Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum, melakukan pengecekan kesiapan Posko Operasi Lilin...

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub-Aan Suhanan

Kemenhub Polri Tinggalkan Cara Konvensional Menuju Penegakan Hukum IT

by salma hn
28 November 2025
0

JAKARTA (27/11)-Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan menegaskan bahwa kerja sama antara Kemenhub dengan Polri harus bertransformasi mengikuti perkembangan...

Next Post
Kementan Galakkan Rubuha, Sarana Pengendalian Hama Tikus Ramah Lingkungan

Kementan Galakkan Rubuha, Sarana Pengendalian Hama Tikus Ramah Lingkungan

Saat Inbrida Melandai, Padi Hibrida Solusi Dongkrak Produksi

Saat Inbrida Melandai, Padi Hibrida Solusi Dongkrak Produksi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Professor Ngabalin, bersama Vice Presiden Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan Prof. Kwon, Sun-Hee, Ph . D

    Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Indonesia Harus Hadir di Dunia sebagai Teladan Transformasi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri: Layani dan Lindungi, Serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz