Kamis, Juli 10, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Farming

Jawab Isu Lingkungan, Pemerintah Giatkan Padi Bebas Residu

admin infomitratani by admin infomitratani
15 April 2021
in Farming, National
0
Jawab Isu Lingkungan, Pemerintah Giatkan Padi Bebas Residu
0
SHARES
36
VIEWS

RELATED POSTS

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

Kemenhub Lewat Aan Suhanan Tegaskan Belum Ada Kenaikan Tarif Ojol

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta—Isu lingkungan dalam budidaya padi kini mencuat seiring makin rendahnya unsur hara dalam tanah. Guna menjawab isu tersebut, Kementerian Pertanian memprogramkan budidaya padi bebas residu.

Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan, M. Ismail Wahab mengatakan, isu lingkungan pertanian kini mencuat makin banyaknya introduksi pupuk dan pestisida anorganik yang petani gunakan. Apalagi dari penelitian IRRI, emisi gas rumah kaca (GRK( dari lahan pertanian mencapai 12 persen. Belum lagi kerusakan dan degradasi lahan dengan menurunnya kandungan C-Organik.

“Program padi bebas residu ini berbeda dengan model budidaya konvensional yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia secara massif,” katanya saat FGD Meningkatkan Produksi Pangan Ramah Lingkungan yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani di Jakarta, Rabu (14/4)

Menurutnya, padi bebas residu ini mengubah model tata kelola lahan dengan lebih mengandalkan aplikasi pupuk organik/hayati dalam pengolahan lahan , serta biopestisida untuk pengendalian OPT secara aman dan tanpa residu. Pupuk anorganik tetap digunakan, namun dalam ambang batas. “Tujuan akhir adalah meningkatkan nilai tambah hasil produksi petani, karena biaya produksi lebih efisien serta hasil panen organik dengan harga pasar lebih tinggi,” kata Ismail.

Dalam program padi ramah lingkungan itu, pada Tahun Anggaran 2021 ini Kementerian Pertanian memprogramkan pengembangan padi khusus dengan alokasi 10.000 Hektar (ha) untuk penanaman padi organik, padi lokal, merah dan hitam mengacu pada indikasi geografis. Program itu diarahkan untuk meningkatkan produktivitas padi khusus untuk mendukung ekspor.

Tipe lahan yang menjadi sasaran pengembangan padi khusus ini yakni, lahan irigasi, lahan kering atau sawah tadah hujan, baik lahan eksisting (PIP) maupun lahan bukaan baru (PATB). Sedangkan target lokasi berada di Riau, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jabar, DI Yogyakarta, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Sulteng, Sulsel, Bali, NTT, Maluku, Maluku Utara dan Gorontalo.

Selain itu dilakukan juga budidaya padi padat gizi dengan alokasi lahan seluas 46.000 ha. Program padi padat gizi ini menggunakan varietas padi kaya Nutri Zinc hasil biofortifikasi guna mengatasi masalah stunting/anak tumbuh kerdil. “Angka stunting di Indonesia saat ini mencapai 30 persen, masih lebih tinggi dari toleransi WHO sebesar 20 persen dari jumlah balita,” katanya.

Karena itu pemerintah beruopaya melakukan penyediaan beras kaya gizi (nutri zinc) guna mengatasi stunting/anak tumbuh kerdil. Caranya dengan penggunaan varietas padi kaya Nutri Zinc hasil biofortifikasi. Lokasinya berada di wilayah dengan prevalensi stunting tinggi mengacu pada 100 Kab/Kota prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).

Provinsi pelaksana yakni,  Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jateng, DI Yogyakarta, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulsel, Sultra, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, Pabar, Banten dan Gorontalo.

Dalam program pangan ramah lingkungan, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pemerintah berupa sarana produksi diutamakan pada produk-produk yang ramah lingkungan. Diantaranya, benih padi berdaya hasil tinggi dan rendah emisi seperti varietas Ciherang, Memberamo, Inpari, Situ Bagendit dan Hibrida.

Berikutnya adalah Pupuk hayati untuk padi rawa, OPIP, padi produktivitas rendah, jagung untuk wilayah khusus, penguatan Food Estate, penggunaan pupuk organic cair maupun padat (OPP) serta penambahan dekomposer. Terakhir, bio-pestisida untuk pengendalian OPT khusus padi provitas rendah.

Khusus untuk pengelolaan hama terpadu (PHT) guna menekan penggunaan pestisida kimia dibuat pos pelayanan agens hayati sebagai wadah menyiapkan, memperbanyak, menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan sarana produksi ramah lingkungan sesuai prinsip PHT berbentuk agens hayati, pestisida, PGPR dan MOL.

Selain itu ungkap Ismail, memperbanyak agen pengendalian hayati/refugia sebagai sumber pakan alternatif bagi musuh alami, sehingga kehadirannya akan sangat membantu dalam pelestarian musuh alami di lahan pertanian. “Pembuatan rumah burung hantu (Rubuha) menjadi kegiatan alami untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman memanfaatkan predator,” tuturnya.

—

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/

 

 

Continue Reading
Tags: Pangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

by salma hn
4 Juli 2025
0

Dunia Kecerdasan Buatan (AI) tak pernah berhenti berputar, dan peningkatannya semakin pesat. Apa yang dulu terasa seperti fiksi ilmiah, kini...

Dirjen Perhubungan Darat Aan-Suhanan

Kemenhub Lewat Aan Suhanan Tegaskan Belum Ada Kenaikan Tarif Ojol

by salma hn
2 Juli 2025
0

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia memberikan klarifikasi atas maraknya pemberitaan mengenai wacana penyesuaian...

Mobil Korlantas Polri-Silancar

Transformasi Digital Korlantas: SILANCAR Tampil Perdana di Indo Defence 2025

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Korlantas Polri memanfaatkan momentum Indo Defence 2025 Expo and Forum, yang digelar pada 11–14 Juni 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara,...

Prabowo Buka Indo Defence 2024: Persatuan dan Inovasi Kunci Kekuatan Pertahanan RI

Indo Defence 2025 Resmi Dibuka Prabowo: Perkuat Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi membuka acara Indo Defence 2024 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta....

Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional 2025: Momentum Memperkuat Persatuan dan Inovasi Bangsa

by salma hn
20 Mei 2025
0

Jakarta, 20 Mei 2025 – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei, kembali menjadi pengingat penting bagi seluruh...

Next Post
Percepat Penggunaan Padi Hibrida dengan Penyuluhan dan Political Will

Percepat Penggunaan Padi Hibrida dengan Penyuluhan dan Political Will

Leuit, Kearifan Masyarakat Adat Banten Menjaga Pangan

Leuit, Kearifan Masyarakat Adat Banten Menjaga Pangan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz