KARAWANG, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyarankan pemerintah membeli gabah petani sebesar 10 persen dari harga pokok penjualan (hpp).
Dedi menyebut kalau misalnya harga gabah Rp 4.000 per kilogram, pemerintah diharapkan membeli dengan harga Rp 4.400 per kilogram.
Atau jika misalnya harga gabah Rp 5.000, pemerintah membeli dengan harga Rp 5.500 per kilogram.
“Kalau hitungan saya petani itu bisa stabil dengan harga gabah Rp 6.000 per kilogram,” kata Dedi saat kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jumat (2/4/2021).
Dedi mengaku yakin kestabilan harga gabah dan beras akan tercapai jika pemerintah serius melakukan pembelian gabah. Sehingga kesejahteraan petani dan buruh tani bisa terukur.
Mantan Bupati Bupati Purwakarta itu mengatakan, banyak petani hingga buruh tani tidak memiliki beras. Sebab, mereka memilih menjual beras demi memenuhi kebutuhan hidup, meski dihargai murah.
Dedi mengungkapkan banyak padi Karawang tersebut kemudian dikirim ke Jakarta dalam bentuk beras. Kemudian dijual kembali ke Karawang.
“Petani, buruh tani itu tidak pegang beras, tetapi mereka pegang uang. Karena kebutuhannya, mereka menjual terpaksa dengan harga Rp3.500 perkilogram, karena takut justru harga akan semakin jatuh. Di sini peran pemerintah sangat diperlukan,” ungkap dia.
Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Pemerintah Segera Turunkan Dana untuk Serap Gabah Petani
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim penyerapan gabah yang dilakukan pemerintah bakal menstabilkan harga di tingkat petani.
Syahrul menyebut pihaknya tengah menyusun skema untuk memaksimalkan penyerapan gabah dengan menggandeng beberapa pihak.