TABLOIDSINARTANI.COM, Seluma— Hama dan penyakit tanaman menjadi tamu yang kerap datang saat musim tanam padi tiba. Sayangnya tamu itu justru merugikan petani, karena bisa menggangu produksi tanaman.
Salah satu hama yang sering datang adalah Wereng Batang Cokelat (WBC). Guna mencegah kerugian gagal panen, Gerakan Pengendalian (Gerdal) secara massal organisme pengganggu tanaman (OPT) WBC, dilaksanakan Dinas Pertanian Seluma pada 25 Maret 2021 di Desa Bakal Dalam, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Kegiatan itu diikuti empat Kelompok Tani dan dihadiri langsung Plt. Kepala Dinas Pertanian Seluma, Arian Sosial, SP, M.Si, Koord. POPT. Rasyid, SP, Petugas POPT Budiman. SP, Kasie Perlintan Dinas Pertanian Seluma Dedi Kurdiyanto, M.Si dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Kecamatan Talo.
Pada kesempatan itu Plt. Kepala Dinas Pertanian Seluma Arian Sosial, SP, M.Si mengatakan, gerdal WBC untuk menekan meluasnya serangan hama, khususnya di Kecamatan Talo Kecil ini. Untuk itu, ia meminta petani harus betul–betul paham mengenai penggunaan pestisida berdasarkan prinsip 5 T yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.
“Aplikasi penyemprotan insektisida harus secara serentak agar tidak terjadi perpindahan populasi WBC dari satu tempat ke tempat yang lain,” ujarnya.
Dalam beberapa kesempatan Arian juga mengingatkan, semua jajaran Dinas Pertanian Seluma untuk terus mengawal dan menuntaskan masalah-masalah pertanian seperti hama dan serangan penyakit. Hal ini dilakukan guna menjaga dan mengamankan produksi pangan khususnya di Kabupaten Seluma. “Saya mengingat seluruh jajarannya bergerak cepat dalam merespon adanya laporan serangan hama,” katanya.
Sementara itu Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Ulu Talo, Talo dan Talo Kecil, Budiman , SP mengatakan, lahan yang menjadi lokasi gerdal WBC merupakan hamparan tanaman padi di lahan seluas 75 ha tersebut sudah berumur 60-80 hari setelah tanam (HST).
Sebelum melaksanakan kegiatan Gerdal ini, Petugas POPT Budiman. SP menyampaikan, arahan, melatih dan mensosialisasikan aplikasi penggunaan pestisida secara bijaksana kepada petani. Ia berharap dengan terlebih dahulu memberikan informasi ke petani agar gerdal WBC memperoleh hasil optimal. “Karena itu kita lakukan dengan cara aplikasi secara serentak dan melibatkan banyak orang,” katanya.
Budiman menyampaikan, penyemprotan secara bersamaan ini dilakukan untuk mencegah migrasinya hama WBC dari satu lokasi ke lokasi lain. Sebab, WBC merupakan hama yang menjadi momok bagi petani terutama komoditas padi.
Menurutnya, kegiatan budidaya padi intensif memicu berbagai serangan hama dan penyakit, terutama WBC. Hama tersebut juga menyebabkan serangan virus kerdil kumput maupun virus kerdil hampa dan berpotensi mengancam penurunan produksi padi.
—
Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK: LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/