JAKARTA, infomitratani.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pompengan-Jeneberang Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air tengah menyelesaikan tahap akhir pembangunan Bendungan Karalloe, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Hingga kini, progres fisik bendungan sudah lebih dari 90 persen dan ditargetkan rampung pada Juli 2021.
Dengan demikian, bendungan berkapasitas 40,53 juta meter kubik ini siap dilakukan impounding atau penggenangan awal demi menjaga kontinuitas suplai air irigasi ke lahan pertanian.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian berkelanjutan.
Menurut Basuki, kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang menumbuhkan ekonomi lokal.
“Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tutur Basuki dikutip dari siaran pers, Selasa (9/3/2021).
Bendungan Karalloe memiliki luas genangan 248,50 hektar yang dapat menyuplai air untuk lahan irigasi seluas 7.004 hektar.
Lalu, sumber air baku sebesar 440 liter per detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 megawatt (MW), dan pengendali banjir di Kabupaten Gowa sebesar 49 meter kubik per detik.
Selain berfungsi sebagai konservasi air, bendungan itu juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata karena di sekitarnya terdapat hutan.
Konstruksi Bendungan Karalloe terbagi dalam dua paket yakni paket I berupa pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak.
sumber : KOMPAS.com