Rabu, Juli 16, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home National

Sumba Tengah Perang Melawan Belalang Kembara

admin infomitratani by admin infomitratani
18 Maret 2021
in National
0
Sumba Tengah Perang Melawan Belalang Kembara
0
SHARES
14
VIEWS

TABLOIDSINARTANI.COM, Sumba Tengah,—Populasi belalang kembara (Locusta migratoria) di Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami peningkatan. Hama ini ditemukan di areal padang rumput (savana) dan pertanaman jagung di Desa Tanambanas, Tanambanas Barat, Tanambanas Selatan, Lenang dan Lenang Selatan. 

Guna mengantisipasi makin meluas penyebaran hama tersebut, Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu mengerahkan seluruh jajaran terkait seperti Dinas Pertanian, UPT Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, serta BPD Kabupaten untuk mengendalikan hama belalang kembara.

RELATED POSTS

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

Kemenhub Lewat Aan Suhanan Tegaskan Belum Ada Kenaikan Tarif Ojol

“Sedini mungkin hama belalang ini harus dikendalikan sebelum membentuk kelompok yang lebih besar dan merusak produksi tanaman jagung,” ungkap Paulus saat dihubungi Minggu (14/3).

Belalang kembara, merupakan spesies polimorfik yang mengalami tiga kali transformasi populasi yaitu fase soliter, fase transisi, dan fase gregarius. Serangga ini dapat berubah dari fase soliter menjadi fase gregarius jika terjadi kenaikan kepadatan populasi sehingga belalang kembara fase soliter saling berdekatan dan beragregasi.

Dalam fase soliter, belalang kembara bukanlah merupakan hama yang merusak karena populasinya berada di bawah ambang luka ekonomi dan perilakunya tidak rakus. Tahap berikutnya fase transisi, yaitu ketika populasi belalang kembara sudah cukup tinggi dan mulai membentuk kelompok-kelompok kecil.

Fase transisi, sudah perlu diwaspadai karena apabila kondisi lingkungan mendukung maka belalang kembara akan membentuk fase gregrarius. Fase gregarius, merupakan fase ketika kelompok-kelompok belalang kembara telah bergabung dan membentuk gerombolan besar yang sangat rakus dan merusak.

Gabriel Bara Beni, Kepala UPT Proteksi Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (PTPHP) Provinsi NTT, mengerahkan petugas Pengendali OPT untuk segera melakukan pengendalian hama belalang dengan insektisida.

Gabriel menjelaskan, gerakan pengendalian harus dilakukan sedini mungkin sebelum belalang kembara membentuk gerombolan besar yang sangat merusak. “Akan lebih mudah jika pengendalian dilakukan pada saat serangga masih kecil atau instar awal karena pergerakannya masih terbatas,” ujarnya.

Labih lanjut Gabriel menjelaskan, gerakan pengendalian hama belalang telah dilakukan oleh tim Direktorat Perlindungan, Dinas Pertanian Sumba Tengah, BPD Sumba Tengah, UPT PTPHP, petugas lapangan dan juga masyarakat yang berada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay.

Secara kumulatif, spot serangan belalang kembara di beberapa desa sementara ini dilaporkan sejumlah 500 ha. Luas pengendalian hama belalang yang telah dilakukan hingga saat ini seluas 1.365 ha..

“Kami menggunakan insektisida yang berbahan aktif beta sipermetrin untuk mengendalikan populasi belalang. Insektisida ini dapat membunuh serangga dengan cepat dan memiliki kadar toksisitas rendah terhadap mamalia,” tuturnya.

Langkah Preemtif

Gerakan pengendalian OPT merupakan langkah responsif untuk menurunkan populasi hama dan mencegah terjadinya ledakan hama dalam rangka mengamankan produksi pangan nasional. Gerdal OPT dapat dilakukan sebelum terjadinya serangan OPT sebagai langkah preemtif.

“Untuk pengendalian hama belalang, sebaiknya dilakukan ketika populasi belalang masih rendah dan belum menyebabkan kerusakan yang besar,” ujar Mohammad Takdir Mulyadi, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan saat meninjau lokasi pertanaman jagung yang terserang hama belalang.

Bantuan sarana pengendalian berupa mistblower sebanyak 10 unit diberikan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, untuk memudahkan aplikasi penyemprotan pestisida.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, menegaskan dukungannya dalam pengawalan produksi tanaman pangan dari serangan OPT. Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian tingkat provinsi maupun kabupaten berserta jajarannya hingga petugas lapangan (POPT dan penyuluh) serta masyarakat (petani) selalu bersinergi mengawal pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT,.

Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, yaitu semua jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus terus mengawal dan mengamankan produksi pangan nasional dari serangan OPT.

—

Reporter : Humas Ditjen Tanaman Pangan

Tags: Pangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

Robot, Agen Digital, dan Mobil Pintar: Dunia Baru Sedang Terbentuk

by salma hn
4 Juli 2025
0

Dunia Kecerdasan Buatan (AI) tak pernah berhenti berputar, dan peningkatannya semakin pesat. Apa yang dulu terasa seperti fiksi ilmiah, kini...

Dirjen Perhubungan Darat Aan-Suhanan

Kemenhub Lewat Aan Suhanan Tegaskan Belum Ada Kenaikan Tarif Ojol

by salma hn
2 Juli 2025
0

Jakarta – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan Republik Indonesia memberikan klarifikasi atas maraknya pemberitaan mengenai wacana penyesuaian...

Mobil Korlantas Polri-Silancar

Transformasi Digital Korlantas: SILANCAR Tampil Perdana di Indo Defence 2025

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Korlantas Polri memanfaatkan momentum Indo Defence 2025 Expo and Forum, yang digelar pada 11–14 Juni 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara,...

Prabowo Buka Indo Defence 2024: Persatuan dan Inovasi Kunci Kekuatan Pertahanan RI

Indo Defence 2025 Resmi Dibuka Prabowo: Perkuat Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045

by salma hn
11 Juni 2025
0

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto secara resmi membuka acara Indo Defence 2024 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta....

Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional 2025: Momentum Memperkuat Persatuan dan Inovasi Bangsa

by salma hn
20 Mei 2025
0

Jakarta, 20 Mei 2025 – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei, kembali menjadi pengingat penting bagi seluruh...

Next Post
Teknologi Balitbangtan Ubah Kebiasaan Petani Lahan Rawa Jadi Lebih Modern

Teknologi Balitbangtan Ubah Kebiasaan Petani Lahan Rawa Jadi Lebih Modern

Tahun Depan, Rumah Petani Singkong Food Estate Mulai Dibangun

Tahun Depan, Rumah Petani Singkong Food Estate Mulai Dibangun

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz