Senin, Oktober 20, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Mitra Tani

Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

admin infomitratani by admin infomitratani
9 Maret 2021
in Mitra Tani
0
Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

Ilustrasi

0
SHARES
13
VIEWS

RELATED POSTS

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

Jakarta – Rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 1 juta ton mendapat protes keras dari pelaku pertanian. Rencana itu bukan hanya bakal membuat harga beras di tingkat petani jatuh, namun juga lebih buruk lagi, yakni kemungkinan tidak terserap di tengah masuknya musim panen saat ini.

Pasalnya, saat ini petani sudah akan menghadapi momen panen musim tanam I (MT I) yang biasanya lebih banyak menghasilkan jika membandingkan dengan MT II.

“2-3 minggu lagi April awal sudah panen, misal di Indramayu. Bahkan sebagian wilayah sudah panen yang nanam duluan, Bojonegoro, Ngawi, sebagian di wilayah agak selatan udah mulai panen,” kata Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah kepada CNBC Indonesia, Senin (8/3/21).

Ketika momen ini, stok akan lebih banyak dari waktu normal. Namun memang tidak semua dalam kondisi baik, ada sebagian hasil panen yang memiliki kandungan air lebih banyak. Alhasil, harga bisa terkerek turun.

“Kandungan air di gabah tingi. Kalau nggak ada cara pengeringan yang baik, kualitas beras turun. Kasus kemarin di Ngawi dan Bojonegoro harganya Rp. 3.800/Kg tapi tengkulak jarang yang mau beli karena tinggi kadar airnya. Kan ada prediksi April awal masih ada hujan tinggi. Kalau terjadi, ketika panen raya harga bisa diprediksi seperti tahun-tahun lalu itu turun. Sekarang Rp. 3.800/Kg padahal HPP GKP (harga pembelian pemerintah gabah kering panen) Rp. 4.200/Kg,” jelasnya.

Kejadian itu seharusnya bisa ada antisipasi sejak awal. Negara seharusnya bisa memberikan fasilitas yang bisa melindungi hasil panen petani tersebut, baik melalui anggaran maupun kebijakan. Salah satunya rencana kebijakan impor yang membuat harga beras di tingkat petani makin ambrol.

“Harus dihitung betul-betul, kalau alasannya menjaga stok, apa bijak mengumumkan impor jelang panen raya? Apa bijak juga ambil impor sebagai jalan keluar dengan dalih jaga stok?” kata Said.

Sebelumnya pemerintah mengumumkan soal penting penyediaan beras dengan stok 1-1,5 juta ton termasuk melalui impor dalam waktu dekat ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan itu dilakukan demi menjaga ketersediaan stok di dalam negeri supaya harganya tetap terkendali.

“Salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta -1,5 juta ton,” ujarnya.

Alokasi penyediaan dari impor 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog. Kedua, penyerapan gabah oleh Perum Bulog dengan target setara beras 900 ribu ton saat panen raya pada Maret sampai dengan Mei 2021, dan 500 ribu ton pada Juni sampai September 2021.

Sementara itu Menteri Perdagangan M Lutfi mengungkapkan untuk masalah beras sudah ditentukan oleh Menko Bidang Perekonomian. Impor beras ini akan digunakan sebagai iron stock atau barang yang disimpan di Bulog sebagai cadangan dan selalu ada.

“Jadi tidak bisa dipengaruhi panen atau apapun karena ini dipakai untuk iron stock, sudah disepakati dan diperintahkan. Waktu, tempat, dan harga ada di tangan saya,” jelasnya dikutip dari detikcom. (hoi/hoi)

sumber : CNBC Indonesia

 

Tags: 1 juta tonimpor beras
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

by salma hn
26 Mei 2025
0

Nunukan — Koperasi Produsen Tani Bena’an Kesultanan Tidung Bulungan (KOPTAN BKTB) menyerahkan secara simbolis 251 lembar fotokopi Surat Pernyataan Pelepasan...

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

by salma hn
26 Mei 2025
0

Kotabumi — Ketidaksesuaian harga pupuk subsidi kembali mencuat di wilayah Kabupaten Lampung Utara, tepatnya di dua kecamatan, yakni Kotabumi dan...

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

by salma hn
5 Mei 2025
0

BOGOR — Dalam upaya mendorong regenerasi petani dan mempercepat kemandirian pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melantik 26 Duta Muda Pertanian...

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

by salma hn
1 November 2024
0

InfoMitraTani.com - Dalam pertemuan koordinasi strategis antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, Menteri Pertanian Andi...

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

by salma hn
7 Oktober 2024
0

InfoMitraTani.com - Kebutuhan pupuk untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, dipastikan cukup mencukupi. Pada...

Next Post
Cirebon Panen Raya di 3 Kecamatan, Kementan Optimis Ketahanan Pangan Terjaga

Cirebon Panen Raya di 3 Kecamatan, Kementan Optimis Ketahanan Pangan Terjaga

Penggunaan Pestisida Tinggi Turunkan Produktivitas Lada di Lampura

Penggunaan Pestisida Tinggi Turunkan Produktivitas Lada di Lampura

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Professor Ngabalin, bersama Vice Presiden Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan Prof. Kwon, Sun-Hee, Ph . D

    Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Indonesia Harus Hadir di Dunia sebagai Teladan Transformasi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz