Selasa, Juli 15, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Farming

8 Tips Menanam Cabai Rawit agar Hasil Melimpah

admin infomitratani by admin infomitratani
8 Maret 2021
in Farming
0
8 Tips Menanam Cabai Rawit agar Hasil Melimpah
0
SHARES
10
VIEWS

RELATED POSTS

Empat teknik mengelola hara padi sawah

Kementan Dorong Produksi Hingga Ekspor Kacang Hijau

JAKARTA — Menyiasati semakin mahalnya harga cabai di pasaran, kamu bisa memulai menanam cabai sendiri di pekarangan rumah, atau dalam pot dan polybag.

Menanam dan merawat cabai memang gampang-gampang sulit, tapi apa salahnya dicoba bukan?

Untuk kamu yang ingin mencoba, Kementerian Pertanian punya tips yang bisa kamu terapkan, seperti dikutip dari laman resminya, Rabu (3/3/2021).

Tips ini biasa digunakan para petani cabai agar hasil kebunnya melimpah. Berikut adalah delapan tips menanam cabai.

1. Siapkan media semai

Sebelum menanamnya, siapkan terlebih dahulu media untuk menymai benih cabai. Media yang dianjurkan untuk penyemaian adalah campuran tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar dengan perbandingan 3:2:1.

Untuk mencegah serangan penyakit, media semai terlebih dahulu di sterilisasi. Sterilisasi dilakukan dengan mengukus media atau dengan menjemur di panas matahari. Kemudian didinginkan, dimasukkan ke dalam wadah penyemaian, dan disiram.

Untuk wadahnya, kamu bisa menggunakan polybag kecil, kantung plastik, gelas plastik yang diberi lubang, atau membeli tray semai yang ada di pasaran. Yang lebih ekonomis, kamu bisa menggunakan kotak telur yang biasa kamu dapatkan saat membeli telur di pasar.

2. Siapkan benih

Untuk benih, kamu bisa menggunakan cabai yang memiliki kualitas baik, dengan buah yang penuh, padar dan matang.

Sebelum disemai, rendam benih dalam air hangat kuku, sekitar 45-50 derajat celsius selama satu jam. Pilih benih yang mengendap di bawah.

Cara ini juga dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan benih. Sementara agar tanaman terhindar dari serangan jamur, benih sebaiknya juga direndam dalam larutan fungisida Previcur N dengan dosis 1-2 cc per liter air selama satu

Setelah itu benih ditiriskan dan dikering anginkan di atas kertas koran agar tidak lengket di tangan saat proses penyemaian.

3. Penyemaian

Benih disemai satu per satu dalam wadah semai yang sudah diisi media semai, dan ditutup dengan media semai halus dengan cara diayak. Untuk mempertahankan kelembaban, persemaian ditutup dengan karung plastik atau goni atau daun pisang.

Selama proses samai, lakukan penyiraman dengan sistem semprot agar benih tak terlalu banyak terkena air.

Setelah 5-7 hari, saat benih mulai bertumbih, bukalah penutup persmaian dan segera jemur di bawah sinar matahari dengan penghalang seperti paranet, atau plastik anti UV.

Setelah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai, bibit dapat dipindahkan ke dalam pot atau polybag besar.

4. Media tanam dan penanaman

Untuk kamu yang menggunakan pot atau polybag, kamu bisa mencampurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

Jika tanah terlalu padat, kamu bisa menambahkan sekam bakar dengan perbandingan antara tanah, pupuk kandang atau kompos dan sekam bakar, 3:2:1. Ukuran pot atau polybag besar yang dianjurkan adalah 40 x 50 cm.

Penanaman atau pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi pada malam hari.

Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 20-30 hari atau berdaun 4-5 lembar. Sebelum bibit ditanam atau dipindahkan, terlebih dahulu disiram dengan air sampai medianya jenuh.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menanam cabai rawit. Pemeliharaan harus dilakuakan secara disiplin, diantaranya penyiraman, penyiangan, dan pemupukan.

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari jika tidak ada hujan. Penyiangan dilakukan sekali 2 minggu dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada didalam dan di sekitar pot atau polybag.

Jika tunas samping serta sebagian daun sudah tumbuh sampai dengan ketinggian 15-25 cm dari permukan tanah segera dipangkas atau dirempel.

Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air penyiraman yang menempel pada bagian tanaman, batang menjadi kokoh dan kuat, pertumbuhan bagian atas tanaman lebih sempurna, dan sirkulasi udara lebih baik.

Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin menggunakan bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan lainnya. Ajir akan berfungsi sebagai penyanggah tanaman.

6. Pemupukan

Pupuk kimia diberikan setelah tanaman berumur satu bulan. Pupuk yang diberikan adalah NPK.

Untuk membuat penyiraman, setiap pot atau polybag harus disiram dengan larutan pupuk kurang lebih 200ml, setiap satu kali dalam 10 hari.

Sebagai pupuk tambahan dapat juga diberikan air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair (urine ternak), dan pupuk nabati seperti daun Titonia.

Saringlah terlebih dahulu air cucian beras atau air cucian daging dan ikan sebelum digunakan. Sedangkan urine ternak yang digunakan adalah yang sudah difermentasi dan banyak dijual di pasaran.

7. Pengendalian hama

Tantangan yang cukup berat dalam budidaya cabai adalah serangan hama dan penyakit atau OPT. Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau.

Penyakit yang banyak menyerang antara lain, virus kuning, busuk buah antraknos, layu fusarium, layu bakteri, bercak daun serkos poradan rebah kecambah.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan varietas tahan, benih yang bebas serangan OPT, perlakuan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi lahan dan pemupukan secara teratur, serta pengamatan rutin setiap pagi dan sore hari.

Jika ditemukan hama, langsung dilakukan pengendalian secara mekanik, yaitu dengan mengambil hama dan menyingkirkannya.

Selanjutnya disemprotkan pestisi dan abati atau bio pestisida yakni petisida alamu seperti minyak seraiwangi dengan dosis 1-3 cc/liter air yang ditambah dengan sedikit detergen.

Pestisida nabati laninnya biasa di buat dari daun sirsak, daun mindi, daun bengkuang, bayam duri, bunga kembang paku lempat, tembakau dan lain-lain.

8. Panen dan pasca panen

Panen cabai rawit dilakukan saat berumur sekitar 80-90 hari setelah tanam (HST), tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuh. Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca cerah. Cabai rawit bisa dipanen setiap seminggu sekali. Jika budidaya dilakukan dengan benar, cabai rawit mampu berproduksi hingga dua sampai tiga tahun.

sumber : KOMPAS.com

Tags: cabai rawittips menanam
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Empat teknik mengelola hara padi sawah

Empat teknik mengelola hara padi sawah

by admin infomitratani
7 Mei 2021
0

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor --  Kesuburan tanah terkait erat dengan kandungan hara dalam tanah. Kandungan hara perlu dikelola dengan baik untuk mengoptimalkan hasil...

Kementan Dorong Produksi Hingga Ekspor Kacang Hijau

Kementan Dorong Produksi Hingga Ekspor Kacang Hijau

by admin infomitratani
23 April 2021
0

infomitratani.com - Kacang hijau merupakan komoditas tanaman pangan yang sangat mudah dibudidayakan. Dalam kurun waktu dua bulan, kacang hijau bisa...

Peringati Hari Kartini, Dharma Wanita Persatuan Ajak Berkebun untuk Keluarga

Peringati Hari Kartini, Dharma Wanita Persatuan Ajak Berkebun untuk Keluarga

by admin infomitratani
21 April 2021
0

TABLOIDSINARTANI.COM, Luwu Timur – Memperingati Hari Kartini Tahun 2021, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pusat bekerjasama dengan Kementrian Pertanian RI menyelenggarakan Webinar dengan...

Kelompok Tani Binaan BI Panen Bawang 21,8 Ton per Hektare

by admin infomitratani
20 April 2021
0

Penggalakan kembali produksi bawang putih lokal jadi bagian pengendalian inflasi. SOLO -- Kelompok Tani Argoayuningtani di Desa Senden, Kecamatan Selo,...

Petani di Cikembar Sukabumi Kewalahan Hadapi Serangan Hama Tikus

by admin infomitratani
20 April 2021
0

infomitratani, Sukabumi - Hama tikus menyerang sedikitnya 5 hektar sawah milik petani di Kampung Tanjakanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Akibat...

Next Post
Optimalkan Areal Peremajaan Sawit, Kabupaten Landak Tanam Jagung

Optimalkan Areal Peremajaan Sawit, Kabupaten Landak Tanam Jagung

Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

Lagi Musim Panen RI Mau Impor Beras 1 Juta Ton, Kenapa?

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Empat teknik mengelola hara padi sawah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz