TABLOIDSINARTANI.COM, Cianjur — Pertanaman bibit atau tunas ubi ungu sangat menentukan hasil dari ubi ungu. Karenanya petani dan penyuluh wajib perhatikan hal ini.
“Pertama, buat bedengan dengan ukuran 1 meter. Kita buat 2 bedengan saja. Nantinya kita akan tanam di bedengan ini dengan jarak tanam 30cmx30cm,” ungkap petani Milenial Cianjur yang fokus di ubi ungu, Rendi Taupik seperti dilansir tabloidsinartani.com dari channel youtube Dida Herdyansyah (https://youtu.be/cGaAhHi68y4).
Rendi menekankan, cara ini dilakukan untuk penangkaran ubi ungu saja. Namun cara-cara pertanaman ini juga bisa digunakan untuk pertanaman ubi umumnya. Setelah media persemaian siap, disebarkan pupuk kandang atau sekam jerami sebagai bahan organik bedengan.
Untuk tunas/bibit yang akan digunakan, Rendi menuturkan harus mencari yang paling bagus. “Kita cari pucuknya saja, lebih bagus yang sudah ada tunasnya,” tuturnya.
Bibit bertunas yang telah dipilih kemudian dibuat simpul sebelum ditanam ke media persemaian, agar nantinya ubi akan berkumpul di satu tempat ketika panen, meskipun dari mata tunas yang berbeda.
Setelah proses penanaman selesai, ubi membutuhkan air selama 2 minggu sampai muncul tunas. Kalau kondisi lahannya tadah hujan, sebaiknya dilakukan penyiraman. “Kalau kurang air atau kelebihan air, tunasnya tidak akan tumbuh. Perlu pengairan yang reguler,” jelasnya.