TABLOIDSINARTANI.COM, Maluku Tengah—- Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi menjadi salah satu upaya pemerintah meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan lahan baru yang belum pernah ditanami. Misalnya dengan tumpangsari dengan areal perkebunan, kehutanan, lahan rawa, lahan galian eks tambang dan sebagainya.
Manfaat program PATB dirasakan, Soeparman, Ketua Gapoktan Sido Ngumpul, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah. Dirinya mengakui bersyukur mendapatkan bantuan PATB untuk lima kelompok tani yaitu Poktan Tani Usaha, Purwodadi, Sukamaju, Bina Mukti dan Baru Muncul. “Alhamdulillah semuanya sudah panen dengan hasil baik,” ujarnya.
Petani lainnya, Sutimin, Ketua Kelompok Tani Usaha juga mengakui, bantuan yang pemerintah berikan bisa mendongkrak produksi padi di wilayahnya. “Kemarin kami dapat benih padi yang berlabel, kemudian dikasih juga pupuk cair, fungisida yang bagus dan herbisida. Semuanya telah kami aplikasikan dan sekarang sudah panen berhasil. Apalagi kami selalu didampingi penyuluh yang monitor terus,” tuturnya.
Sementara itu Saryadi, petugas penyuluh lapangan Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah juga mengaku terbantu dengan adaya PATB ini. “Saya merasa senang sekali, bersama Ketua Gapoktan Sido Ngumpul Desa Wai Putih dan poktan berada di hamparan PATB padi dawah dalam rangka pelaksanaan panen perdana padi sawah,” ucapnya.
Seperti diketahui program ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan akan terus menjadi prioritas. Tahun 2020 telah dilaksanakan PATB seluas 250.000 ha, mencakup hampir seluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya yang telah berhasil di Indonesia Timur, tepatnya di Kabupaten Maluku Tengah.
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan, Ismail Wahab mengatakan, bahwa program PATB ini bertujuan untuk penambahan areal tanam padi untuk menambah kontribusi produksi padi nasional, sehingga meningkatkan ketersediaan stok beras. Sebagai kegiatan padat karya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat petani di pedesaan yang terdampak Covid-19
Untuk Maluku Tengah, menurut Ismail tahun 2020 telah dialokasikan PATB seluas 1.000 ha dengan fasilitasi bantuan saprodi berupa benih, herbisida, pestisida dan pupuk hayati. “Saya berharap dengan keberhasilan ini bisa memacu wilayah lainnya untuk memanfaatkan potansi lahan yang ada. Produksi padi harus terus berjalan, meskipun kondisi lahan terbatas, tidak menjadi kendala kita untuk terus memacunya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi mengatakan, arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk memperluas areal tanam, terutama menyasar ke lahan yang belum pernah ditanami tanaman pangan. Bahwa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendukung program PATB ini bisa ditemui di lahan-lahan perhutanan sosial, seperti lahan kering, tadah hujan dan lahan rawa yang belum masuk dalam sasaran tanam tahun 2021.
Selain itu, lahan yang belum/tidak pernah ditanami padi minimal dalam 1 tahun terakhir. MIsalnya, lahan hutan Perhutani, Inhutani, HTI, hutan rakyat dan perhutanan sosial lain, termasuk lahan bekas tambang yang sudah direklamasi.
“Yang lebih penting lagi musti tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan dan tanpa fasilitas sumur bor, jika belum ada sumber airnya, kita adakan bantuan fasilitasi sumur pantek/bor, supaya pertanaman dapat berkelanjutan,” papar Suwandi.
Reporter : Humas Ditjen Tanaman Pangan