Minggu, Desember 7, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Info Kementan

Benteng terakhir konservasi salak condet Jakarta

admin by admin
26 Januari 2021
in Info Kementan
0
0
SHARES
27
VIEWS
Jakarta (ANTARA) – Bukan Tugu Monumen Nasional (Monas), bukan pula boneka ondel-ondel.

Sejak Gubernur Ali Sadikin mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 1796 Tahun 1989, elang bondol (Haliastur indus) dan salak condet (Salacca zalacca) menjadi maskot Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Kini, maskot elang bondol yang mencengkram buah salak condet banyak bertebaran di banyak sudut ibu kota. Di sejumlah gapura gerbang masuk, patung kedua maskot itu menyambut tamu yang memasuki Jakarta.

RELATED POSTS

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

Meski gambar maupun patungnya mudah ditemukan, salah satu maskot ibu kota, salak condet, merupakan buah lokal yang keberadaannya makin langka di daerah asalnya sendiri.

Sejumlah pengunjung mengamati tanaman salak condet di Kebun Cagar Buah Condet, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)

Berada di tengah perkampungan padat penduduk di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kebun Cagar Buah Condet (KCBC) menjadi satu dari sedikit lahan tersisa di Jakarta yang masih ditumbuhi subur tanaman salak condet, sang maskot Jakarta.

Sejak 2007 Pemprov DKI Jakarta menjadikan Kebun Cagar Buah Condet sebagai lahan konservasi buah berkulit sisik warna coklat kehitaman itu.

“Tak hanya konservasi, pemerintah juga menjadikannya sebagai sarana edukasi sekaligus rekreasi untuk masyarakat, khususnya agrowisata salak condet yang keberadaan tanamannya semakin langka di daerah asalnya, Jakarta,” kata Kepala Seksi Pengendalian Mutu dan Agribisnis Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Iwan Indriyanto.

Proses pendirian kebun konservasi buah ini berlangsung dari 2005 hingga 2007 melalui pembebasan lahan salak condet milik warga yang tersisa di kawasan itu secara bertahap.

Kini kebun ini memiliki luas 3,7 hektare dengan sekitar 3.000 tanaman salak condet produktif yang tumbuh di dalamnya. Dalam waktu dekat luasnya akan bertambah sekitar 1.200 meter persegi karena ada beberapa lahan miliki warga sekitar kebun yang akan dibebaskan.

Menurut Iwan, kebun dengan tanaman salak condet di Jakarta saat ini hanya tersisa di Kelurahan Balekambang ini.

Baca juga: Anies panen duku dan salak Condet
Baca juga: Maskot Jakarta yang mulai terlupakan

 

Pengunjung menunjukkan buah salak condet di Kebun Cagar Buah Condet, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)

Kejayaan masa lampau
Seorang warga setempat yang bekerja sebagai petugas Kebun Cagar Buah Condet, Asnawi bercerita, dahulu lahan kebun salak condet di Balekambang sangat luas. Bukan hanya di Balekambang saja, salak condet juga tumbuh di tiga kelurahan lain, seperti Batuampar, Gedong dan Tengah.

Hingga 1980-an tanaman salak condet masih mendominasi tumbuh di kebun-kebun milik warga di empat kelurahan yang juga dikenal sebagai kawasan Condet ini. Bahkan halaman rumah pun juga ditanami salak condet oleh warga.

Soal rasa, salak condet memiliki keunikan memiliki tiga varian sekaligus; manis, asam dan sepet. Namun, rasa sepet-nya tidak dominan.

“Rasa seperti ini yang membedakan dengan jenis-jenis salak dari daerah lain di Indonesia,” kata bekas pemilik kebun salak yang diambil alih pemerintah sebagai lahan konservasi itu.

Bahkan, klaim Asnawi, karena rasanya yang unik ini, dahulu Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno sering menjadikan salak condet sebagai salah satu sajian buah di Istana Negara.

“Buah istimewa untuk orang yang agung,” kata Asnawi.

Selain itu, salak Condet juga memiliki keistimewaan pada umur produktif yang panjang. Hingga berumur 70 tahun, salak condet masih bisa terus berbuah tanpa kenal musim.

“Hingga akhir 1980-an setiap masa panen raya, jalan raya dan jalanan kampung riuh dengan aktivitas panen dan jual beli salak condet,” kata pria Betawi ini.

Masa 1990-an menjadi awal dari perubahan nasib tanaman keluarga palem-paleman (Arecaceae) itu. Arus urbanisasi ke Jakarta mendorong alih fungsi lahan tempat salak condet tumbuh menjadi kawasan permukiman penduduk.

“Di tambah lagi, orang Betawi penghuni asli sini punya kebiasaan mundurin patok (jual tanah) saat mereka akan pergi naik haji atau mengadakan hajatan, seperti pernikahan,” kata pria 56 tahun itu.

Dengan menjual tanah, menurut Asnawi, para penduduk asli setempat mendapatkan uang untuk mengadakan pesta hajatan mereka.

Pohon salak dibabat, dinding-dinding rumah dibangun. Kini hijaunya kawasan itu dengan banyaknya tanaman salak telah berganti dengan padatnya rumah-rumah penduduk.

Selain kebun yang dikelola pemprov ini, sebenarnya masih ada lahan kebun salak condet lainnya di Balekambang. Ada dua kebun pribadi milik warga di Balekambang ini yang masih ditumbuhi salak condet, tetapi luasnya hanya sekitar seribu meter persegi.

Baca juga: Salak condet yang manis renyah tinggal kenangan
Baca juga: Alasan salak Condet sulit dicari

 

Petugas menyirami tanaman salak condet di Kebun Cagar Buah Condet, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)

Kebun Konservasi
Pengelola Kebun Cagar Buah Condet, Supriyadi mengatakan, saat ini kebun yang dia kelola lebih memfokuskan diri pada konservasi saja, bukan untuk produksi massal yang dipasok ke pasaran.

“Panen salak di kebun ini juga belum stabil, hanya bisa memenuhi untuk kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke tempat ini,” kata dia.

Untuk berwisata ke Kebun Cagar Buah Condet ini tidak sulit. Pengunjung bisa secara gratis mengunjungi lokasi ini secara langsung hari kapan pun, asal di jam kerja.

Bahkan, pengunjung akan mendapatkan dua bibit salak condet secara gratis dengan membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Kalau ingin lebih dari dua bibit, pengunjung bisa mengajukan surat permohonan ke Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman di Ragunan, Jakarta Selatan.

“Itu pun masih bersyarat harus ditanam di Jakarta. Kalau ingin menanam di luar Jakarta harus mengajukan izin ke Kementerian Pertanian,” kata Supriyadi.

Menurut dia, pembatasan seperti itu dilakukan sebagai upaya untuk mengkonservasi tanaman salak condet sebagai tanaman lokal langka di Jakarta.

Bagi Supriyadi bersama tujuh petugas lainnya di Kebun Cagar Buah Condet, mengupayakan agar salak condet terus tumbuh di tanah asalnya merupakan tanggung jawab yang berpacu dengan pesatnya alih fungsi lahan hijau di Jakarta.

Dalam pertanian tidak ada istilah krisis. Persoalannya hanya tergantung mau berusaha keras atau tidak. “Kami tak akan pernah menyerah,” tegas Supriyadi sembari menyirami tunas-tunas salak yang mulai tumbuh.

Semua daya dan upaya itu untuk satu tujuan, yaitu agar salak condet jangan sampai punah.
Baca juga: Budidaya salak Condet terganjal lahan

Oleh Aditya Pradana Putra
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2019

Tags: Salak Condet
ShareTweetSendShare
admin

admin

Related Posts

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

Kementan Berinisiatif Mendirikan Klaster Pertanian Modern

by salma hn
8 Mei 2024
0

InfoMitraTani.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana untuk mendirikan klaster pertanian modern yang akan mengadopsi sistem pertanian dari negara-negara maju. Rencana...

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

Rahasia di Balik Nikmatnya Beras Tani Jaya: Temukan Beras Pilihan untuk Setiap Sajian Keluarga Anda!

by salma hn
26 Maret 2024
0

Infomitratani.com - Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Rasanya yang nikmat dan...

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

Kementan Sarankan Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen

by smardheatul
24 Maret 2022
0

Padang Pariaman - Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau petani di Nagari Aua Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengikuti...

Kementan Canangkan Program Irigasi Untuk Kesejahteraan Petani di Tabanan

Kementan Canangkan Program Irigasi Untuk Kesejahteraan Petani di Tabanan

by admin infomitratani
11 Februari 2022
0

Tabanan - Kementerian Pertanian (Kementan) menggulirkan program irigasi pertanian berupa embung & Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pertanian (RJIT) buat sejumlah petani...

Optimalkan Pasar Mitra Tani, Kementan Amankan Harga Pangan Persiapan Nataru

Optimalkan Pasar Mitra Tani, Kementan Amankan Harga Pangan Persiapan Nataru

by admin infomitratani
7 Desember 2021
0

Jelang perayaan hari raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang sering kali terjadi gangguan pasokan dan harga pangan, Kementerian...

Next Post

DKI Jakarta tambah 500 kader pertanian kota

Suka Cita Petani Kalimantan Timur Penerima Bantuan Benih Hortikultura

Suka Cita Petani Kalimantan Timur Penerima Bantuan Benih Hortikultura

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Professor Ngabalin, bersama Vice Presiden Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan Prof. Kwon, Sun-Hee, Ph . D

    Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Indonesia Harus Hadir di Dunia sebagai Teladan Transformasi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri: Layani dan Lindungi, Serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz