Minggu, Desember 7, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Farming

Grandong, Tradisi Panen ala Pandeglang

admin infomitratani by admin infomitratani
15 Februari 2021
in Farming, Gapoktan Tani, National
0
Grandong, Tradisi Panen ala Pandeglang
0
SHARES
21
VIEWS

RELATED POSTS

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

Pengawasan Kualitas: Hingga Hari Terakhir H14 Korlantas Pertahankan Intensitas Tinggi Penegakan Hukum

TABLOIDSINARTANI.COM, Pandeglang—Pertanian menjadi salah satu penyerap tenaga kerja cukup besar. Salah satu potensi penyediaan lapangan kerja pertanian adalah ketika panen raya. Kegiatan ini melibatkan  banyak tenaga kerja sebagai buruh panen.

Di Kabupaten Pandeglang Banten tepatnya di Kecamatan Sukaresmi rombongan buruh panen populer kerap disebut Grandong. Berbeda dengan Grandong tokoh jahat yang menjadi anak buah Mak Lampir dalam serial Misteri Gunung Merapi yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta Indonesia.  Di beberapa wilayah, Grandong ,erupakan sebutan hama pada pertanaman bawang merah.

Namun di Pandeglang, istilah Grandong merupakan rombongan/regu buruh pemanen padi  yang justru meringankan kerja petani saat musim panen tiba. 

Sunara, SP., M.Si, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)  Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) Kecamatan Sukaresmi mengatakan, regu Grandong mengerjakan panen secara berkelompok menggunakan alat mesin perontok seperti power thresher. Namun alat ini dirakit kembali sedemikian rupa agar putaran kipasnya lebih cepat, sehingga hembusannya lebih kencang.

 “Istilah Grandong itu mesin perontok padi yang cara kerjanya didorong. Mesin ini dirakit kembali oleh mereka, terutama pada kipas dan polynya agar cepat dan hembusannya kencang. Regu panen yang menggunakan mesin ini disebut regu panen Grandong,: kata Sunarna, Minggu (7/2).

Regu buruh panen Grandong biasanya berjumlah lebih dari 50 orang terdiri dari pria dan wanita. Biasanya anggota regu wanita bertugas memotong batang padi dengan arit atau sabit yang dikenal dengan istilah ngarit/menyabit. Sementara kaum pria mengumpulkan padi (mupul) dan memanggulnya ke tempat mesin grandong/power thresher yang biasanya berada di area panen untuk dirontokan.

“Tarif jasa regu panen ini borongan dengan tarif Rp 8.000/kwintal.  Ongkos ini dinilai relatif murah dan terjangkau oleh petani,” katanya.

Petani mengakui, keberadaan regu Grandong ini dirasakan manfaatnya. Salah satunya. Aan, petani dari Kelompok Tani Karya Sadar Desa Karyasari Kecamatan Sukaresmi. Pemilik 25 hektar lahan ini menuturkan, dengan menggunakan jasa regu Grandong pekerjaan panen menjadi lebih cepat. Sebagai pemilik lahan Ia hanya tinggal menunggu gabah diantarkan sampai di rumah.

“Adanya regu Grandong, menolong masyarakat petani di pedesaan. Kami  merasa terbantu karena tidak repot-repot lagi melakukan panen. Tinggal tunggu di rumah saja, Grandong sudah menyelesaikan panen dilahan sawah dengan cepat dan mengantarkan gabah hasil panen sampai di rumah,” ujarnya.

Ada lima regu Grandong di Kecamatan Sukaresmi yang jasanya digunakan petani setiap panen. Mereka berpindah–pindah  dari satu desa ke desa lainnya, bahkan antar kecamatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, sektor pertanian  merupakan kekuatan besar dalam membuka banyak lapangan kerja. Untuk itu, diperlukan inovasi dan terobosan baru yang melibatkan generasi muda dalam mengoptimalkan potensi yang ada.

Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengakui, peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan Hal ini  terlihat dari kontribusinya terhadap penyediaan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk.

Untuk itu  pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan sosial, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional.

Tags: Pangan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

Kemenhub Terapkan Delaying System dan Larangan Pembelian Tiket di Radius Pelabuhan Utama

by salma hn
5 Desember 2025
0

JAKARTA – Pemerintah memperketat pengaturan lalu lintas laut di sejumlah pelabuhan utama. Langkah ini diambil dalam rangka menghadapi lonjakan mobilitas...

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonogroho, S.H., M.Hum

Pengawasan Kualitas: Hingga Hari Terakhir H14 Korlantas Pertahankan Intensitas Tinggi Penegakan Hukum

by salma hn
1 Desember 2025
0

JAKARTA – Operasi Zebra 2025 telah resmi ditutup pada Hari Keempat Belas (H14), 30 November 2025. Korlantas Polri menilai pelaksanaan...

kakorlantas-irjen-agus-suryonugroho

Kakorlantas Apresiasi Stabilitas Operasi Zebra: 425 Ribu Edukasi dan 1,1 Juta Penindakan Dominasi ETLE

by salma hn
28 November 2025
0

Jakarta, 27 November 2025 – Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 telah memasuki Hari Kesebelas (H11), menunjukkan ritme operasi yang stabil dan...

Teknologi Canggih Korlantas

Kakorlantas Tinjau Drone Pemantau 20 Kilometer Amankan Libur Panjang

by salma hn
28 November 2025
0

BEKASI – Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum, melakukan pengecekan kesiapan Posko Operasi Lilin...

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub-Aan Suhanan

Kemenhub Polri Tinggalkan Cara Konvensional Menuju Penegakan Hukum IT

by salma hn
28 November 2025
0

JAKARTA (27/11)-Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan menegaskan bahwa kerja sama antara Kemenhub dengan Polri harus bertransformasi mengikuti perkembangan...

Next Post
Food Estate Rotiklot, Harapan Baru Ketahanan Pangan Nasional Wilayah Timur

Food Estate Rotiklot, Harapan Baru Ketahanan Pangan Nasional Wilayah Timur

Petani Lokasi Food Estate Mulai Panen

Petani Lokasi Food Estate Mulai Panen

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Professor Ngabalin, bersama Vice Presiden Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan Prof. Kwon, Sun-Hee, Ph . D

    Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Indonesia Harus Hadir di Dunia sebagai Teladan Transformasi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri: Layani dan Lindungi, Serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz