Senin, Oktober 20, 2025
Mitra TaniKu
  • Login
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
  • Info Kementan
  • Mitra Tani
  • Pasar Tani
  • Gapoktan Tani
  • Farming
No Result
View All Result
Mitra TaniKu
No Result
View All Result
Home Mitra Tani

Siasati Situasi Pandemi Covid-19, Petani Florikultura di Banjar Produksi Hand Sanitizer

admin infomitratani by admin infomitratani
1 Februari 2021
in Mitra Tani
0
Siasati Situasi Pandemi Covid-19, Petani Florikultura di Banjar Produksi Hand Sanitizer
0
SHARES
4
VIEWS

RELATED POSTS

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

WartaTani.co – Pandemi virus corona melanda Indonesia menggerus sektor ekonomi. Tidak terkecuali petani florikultura. Mereka ikut merasakan efek domino Covid-19 dengan redupnya pasar bunga.

Sebagaimana yang dialami oleh petani florikultura di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Lokasi ini merupakan sentra pengembangan florikultura seperti melati, mawar, dan kenanga yang tersebar di dua Kecamatan, Martapura dan Karang Intan.

Pengembangan florikultura di Martapura berada di Desa Bincau dan Labuantabu, sedangkan di Karang Intan berada di Desa Jingah Habang Ilir, Jingah Habang Ulu dan Pandak Daun.

Mochamad Fachry, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa petani florikultura di wilayah tersebut mengeluhkan sepinya pembeli. Sejak pandemi, tidak ada acara hajatan, keagamaan dan ziarah.

“Pada hari biasanya sebelum pandemi, mereka dapat menjual melati setiap hari dengan harga Rp 7 ribu per gelas (sekitar 10 gram). Setelah pandemi, petani hanya bisa menjual bunga setiap tiga hari sekali itupun dengan harga yang rendah, Rp 2 ribu per gelas” ujar pria yang biasa dipanggil Fachry itu melalui keterangan tertulisnya, Rabu (22/4).

“Melihat kondisi tersebut, kami berinisiatif memanfaatkan bunga melati, mawar dan kenanga untuk digunakan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer yang saat ini sedang marak didengungkan” ungkap Fachry.

Lebih detil Fachry menjelaskan bahwa Bidang Teknologi Hortikultura telah menyelenggarakan pelatihan pembuatan hand sanitizer beraroma melati dan mawar. Pelatihan digelar pada pertengahan April di Desa Desa Jingah Habang Ilir yang diikuti oleh Kelompok Tani Bina Bersama.

Hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). SYL meminta seluruh elemen masyarakat, untuk bahu-bahu mendorong inovasi di bidang pertanian.

Fachry mengatakan, dalam pembuatan hand sanitizer tersebut, Dinas Pertanian juga berkonsultasi dengan Universitas Lambung Mangkurat. Adapun komposisi hand sanitizer adalah air bunga (melati/mawar/kenanga), alkohol 95% dan lidah buaya.

“Khusus untuk bunga melati, bunga yang dimanfaatkan untuk bahan hand sanitizer adalah kuntum bunga yang belum mekar namun sudah tua. Bunga yang sudah mekar dan kuntum yang rusak tidak dimanfaatkan,” kata dia.

Fachry menceritakan bahwa inisiatif pembuatan hand sanitizer ini bertujuan untuk membantu petani florikultura yang hasil panennya tidak terserap pasar karena bunga tersebut tidak dapat bertahan lama.

“Diversifikasi produk sangat perlu dilakukan agar bidang usaha masyarakat tetap berlangsung dan tidak sampai mati” ujarnya.

Jauh sebelumnya, masyarakat di kecamatan Martapura dan Karang Intan tersebut telah melakukan pembuatan kosmetik seperti pelembab dan penyegar dengan menggunakan air mawar. Pembuatan kosmetik maupun hand sanitizer rencananya akan diproduksi lebih banyak dari waktu biasanya sebelum pandemi.

“Namun rencana tersebut terkendala oleh harga botol yang naik hingga 4 kali lipat, yang sebelumnya per botol 100 ml seharga 3 ribu sekarang menjadi Rp 12 ribu,” terang Fachry.

Adanya pengendalian harga botol agar harganya tidak melambung tinggi menjadi harapan Fachry. “Selalu ada peluang dalam kesempitan. Di saat kondisi pandemi ini, dapat memunculkan kreativitas untuk mencari solusi dari setiap permasalahan, ungkapnya lega.

Saat dihubungi dalam kondisi WFH (Work From Home), Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura mengatakan bahwa kelompok tani melati di Kabupaten Banjar telah dibimbing oleh Direktorat Buah dan Florikultura pada Tahun 2019.

“Pada Tahun 2020 ini mendapat pengembangan kawasan melati lebih luas lagi supaya petani tabah dan tetap semangat menghadapi Covid-19, tambahnya.

“Saat ini sangat dibutuhkan kreativitas dalam memasarkan produk florikultura dan berharap bahwa pandemi ini segera berakhir agar petani florikultura kembali berseri” tutup Liferdi optimis.

Tags: Lingkungan
ShareTweetSendShare
admin infomitratani

admin infomitratani

Related Posts

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

Dorong Pertanian Modern, Koperasi Tani Bena’an Bagikan Lahan kepada 251 Anggota

by salma hn
26 Mei 2025
0

Nunukan — Koperasi Produsen Tani Bena’an Kesultanan Tidung Bulungan (KOPTAN BKTB) menyerahkan secara simbolis 251 lembar fotokopi Surat Pernyataan Pelepasan...

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

Harga Pupuk Subsidi di Kotabumi Masih di Atas HET, Petani Tertekan

by salma hn
26 Mei 2025
0

Kotabumi — Ketidaksesuaian harga pupuk subsidi kembali mencuat di wilayah Kabupaten Lampung Utara, tepatnya di dua kecamatan, yakni Kotabumi dan...

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

Kementan Kukuhkan 26 Duta Muda Pertanian 2025, Dorong Kemandirian Pangan Lewat Generasi Muda

by salma hn
5 Mei 2025
0

BOGOR — Dalam upaya mendorong regenerasi petani dan mempercepat kemandirian pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) melantik 26 Duta Muda Pertanian...

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Kementan dan BUMN Pangan Kolaborasi untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

by salma hn
1 November 2024
0

InfoMitraTani.com - Dalam pertemuan koordinasi strategis antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, Menteri Pertanian Andi...

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Cukup untuk Musim Tanam Okmar di Pangkep

by salma hn
7 Oktober 2024
0

InfoMitraTani.com - Kebutuhan pupuk untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, dipastikan cukup mencukupi. Pada...

Next Post
Mentan Dorong  Percepatan Produksi Dengan Teknologi dan Mekanisasi

Mentan Dorong Percepatan Produksi Dengan Teknologi dan Mekanisasi

Produksi Pertanian Palawija Jadi Andalan di Tengah Pandemi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Paling Terpopuler

  • Professor Ngabalin, bersama Vice Presiden Busan University of Foreign Studies (BUFS) Korea Selatan Prof. Kwon, Sun-Hee, Ph . D

    Prof. Dr. Ali Mochtar Ngabalin: Indonesia Harus Hadir di Dunia sebagai Teladan Transformasi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Petani Kabupaten HSU Berharap Harga Pupuk Turun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementan Genjot Potensi Lahan Sawah Tadah Hujan Di Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan hektar tanaman padi terancam gagal panen di P. Bandar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPS: Pertanian sektor andalan di Triwulan I 2021

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Feed Twitter Infomitratani

© Copyright Infomitratani Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Homepage Layout 1
    • Homepage Layout 2
  • National

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz