Jakarta – Badan Pangan Nasional (NFA) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi menjalin kerja sama untuk menyinergikan data pangan dengan informasi cuaca, iklim, serta geofisika. Langkah ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim.
Perjanjian Kerja Sama Resmi
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada Senin (8/9/2025).
Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy, menegaskan integrasi data menjadi pondasi penting bagi kebijakan pangan yang lebih presisi dan adaptif.
“Informasi dari BMKG mendukung analisis stok, harga, serta memperkuat sistem kewaspadaan pangan dan gizi,” ujarnya.
Manfaat Integrasi Data
Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan NFA, Kelik Budiana, menyebut kerja sama ini memperkuat Sistem Informasi Pangan (SIP).
Dengan data cuaca dan iklim yang akurat, NFA bisa lebih cepat merespons gejolak harga, ketersediaan pangan, hingga kerawanan di daerah tertentu.
Dari sisi BMKG, Plt. Sekretaris Utama Guswanto menegaskan komitmennya menyediakan data meteorologi dan klimatologi yang terpercaya untuk mendukung stabilitas pangan.
Landasan Regulasi dan Arah Kebijakan
PKS ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman NFA–BMKG yang ditandatangani pada Juni 2025.
Kerja sama tersebut sejalan dengan UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan prinsip Satu Data Indonesia.
Ke depan, kedua lembaga akan menyiapkan rencana aksi, termasuk sistem peringatan dini pangan berbasis iklim, kajian kolaboratif, serta pemanfaatan big data dan kecerdasan buatan untuk analisis prediktif.
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
Sinergi NFA dan BMKG dinilai sebagai langkah strategis menghadapi risiko perubahan iklim terhadap pangan.
Dengan penggabungan data ini, pemerintah diharapkan lebih siap mencegah potensi krisis pangan sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi NFA–BMKG menjadi fondasi penting dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Integrasi data pangan dan iklim diharapkan melahirkan kebijakan yang lebih tepat sasaran, transparan, serta adaptif terhadap tantangan global.