TABLOIDSINARTANI.COM, Malang — Masyarakat yang kompak dan petani yang semakin tangguh terlihat di Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Gapoktannya juga sudah berhasil membuat beras kemasan 5 kg sebagai hilirisasinya.
Desa Sitirejo Kecamatan Wagir yang dipimpin Buwang S, sangat memberikan perhatian yang lebih kepada masyarakatnya, terkhusus pada petani yang tergabung pada kelompok tani dan gabungan kelompok tani Sri Rejeki yang ada di wilayahnya. Salah satu bentuk perhatian nya adalah dengan mendorong dan memotivasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Rejeki dengan memberikan bantuan pinjaman sebesar 10 juta untuk mengembangkan Beras kemasan “Bertani” 5 kg.
“Kebutuhan pangan khususnya beras masih sangat di perlukan dan belum dapat mencukupi untuk kebutuhan di Desa Sitirejo sendiri, sehingga ke depan diharapkan pemasaran beras kemasan ini dapat memberikan solusi untuk mencukupi kebutuhan yang ada,” ungkap Kades Sitirejo, Buwang S saat launching beras kemasan milik Gapoktan Sri Rejeki, Senin (22/3).
Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang yang diwakili Endang Sulijati, tim Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wagir, perwakilan koramil dan Polsek Wagir, Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Brawijaya, PT Jasindo Malang, Agree Telkom dan para petani yang tergabung dalam kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
“Produk beras kemasan 5 kg yang merupakan hasil dari unit produksi yang dimiliki oleh gapoktan Sri Rejeki. Diharapkan melalui usaha gapoktan ini petani semakin maju dan termotivasi dapat berwirausaha untuk dapat menjadi kelompok yang mandiri,” tambahnya.
Dalam tahap awal pengembangannya, untuk sektor pemasaran menggunakan sistem kartu mitra dengan gapoktan dimana beras dapat dikirim ke alamat pembeli dan petani dapat membeli melalui kartu dengan sistem pembayaran yang sudah di atur oleh manajemen unit pemasaran beras kemasan.
Bahkan, DTPHP Kabupaten Malang akan mempromosikan beras kemasan ini melalui UMKM binaan dan langsung di promosikan melalui tim PKK Kabupaten Malang.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wagir, Ferly Tambunan berharap, dengan adanya kesekretariatan dan unit usaha baru dari Gapoktan Sri Rejeki, maka petani semakin bersemangat berorganisasi serta dapat menyampaikan permasalahan yang ada serta mencari solusi bersama guna kemajuan sektor pertanian dan kesejahteraan petani itu sendiri. “Dengan demikian fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, wadah kerjasama dan unit produksi semakin nyata, dengan harapan terjadi perubahan Perilaku, Ketrampilan dan Sikap (PKS) dari petani untuk menjadi sejahtera dan maju,” jelasnya.
Acara juga dilanjutkan pembagian Kartu Tani Indonesia (KTI) oleh BNI cabang Brawijaya Malang bagi para petani yang ada di Desa Sitirejo dan desa sekitarnya. Acara pembagian KTI ini berguna bagi petani untuk dapat melalukan penebusan pupuk subsidi dari pemerintah agar dapat dimanfaatkan bagi petani guna mendukung kegiatan budidaya pertaniannya.
Kesempatan itu juga dilakukan kerjasama dengan PT Jasindo Malang sebagai agen Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dengan Gapoktan Sri Rejeki, dimana didaftarkan secara online seluas 25 Ha lahan yang ada untuk diikutkan AUTP.
Perwakilan PT Jasindo, Agung Heri menyampaikan bahwa sebagai program pemerintah untuk menjaga kerugian yang di alami petani jika terjadi gagal panen/ puso atau kejadian lainnya yang dapat menyebabkan kerugian maka petani dapat ikut asuransi ini.
“Dengan harga Rp. 36 ribu/masa tanam maka petani dapat melakukan kegiatan pertaniannnya dengan rasa aman. Dengan pengantian yang ditanggung maka petani diharapkan lebih bersemangat. Dengan demikian kebutuhan menjelang musim tanam dapat tersedia dengan baik dan kegiatan pertanian dari hulu hingga hilir atau dari kegiatan budidaya hingga pasca panen di Sesa Sitirejo sudah bisa dikatakan maju,” tuturnya.
Reporter : Ferly P Tambunan