TABLOIDSINARTANI.COM, Cianjur — Seorang petani Desa Karya Bakti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur ini berhasil tanam ubi ungu dengan modal Rp 5 juta dan hasilnya mencapai Rp 70 jutaan !
Namanya adalah Acon, dengan modal minim dirinya mampu melipatgandakan hasil pertanaman ubi ungu di lahan garapan seluas 2 hektar dan panen dengan angka 10 ton per hektarnya.
Dilansir dari Akun YouTube Dida Herdyansyah (https://youtu.be/f08D8qkLmqE), Acon mampu panen ubi ungu di umur 90 hari setelah tanam (HST). “Dibandingkan tanaman lain, penghasilanny mendingan ubi ungu gitu. Lebih cepat hasilnya,” ungkap Acon.
Dirinya menanam ubi ungu dengan metode pucuk. Untuk bibit, pucuk yang ditanam adalah ukuran 30 cm atau 8 buku. “Karena yang dibutuhkan adalah akar-akar yang keluar dari buku-buku tersebut untuk menjadi calon umbi,” bebernya.
Dirinya menanam di lahan dengan menggunakan kompos sehingga hasil yang didapat pun lebih bagus. “Kita berikan kompos dulu di lahan bedengan. Kita buat bedengan butuh waktu 15 hari untuk lahan garapan 2 hektar terasering seperti ini,” ungkapnya.
Diakuinya, pemeliharaan ubi ungu juga paling mudah. Mulai dari pemangkasan tunas gondrong dari ubi jalar ini pada umur 45 hari. “Bisa juga tunas baru itu diambil untuk ditanam di daerah lainnya sehingga berlanjut terus. Pupuk sendiri menggunakan pupuk cair saja dan kompos di awal,” bebernya.
Hama pun diakui Acon hanya ada hama ulat dan bisa diatasi dengan mudah dengan bantuan tenaga kerja hanya 5 orang.
Hasil panen Acon pun dihargai Rp 4 ribu per kilogram di lahan. Penyimpanannya sendiri mudah dan tidak akan susut. “Disimpan di gudang untuk menahan harga pun enggak masalah,” tuturnya.